NEWS UPDATE :

Makalah Tentang Permainan Bola Voli Bab - I

 
       DAFTAR ISI
Daftar isi………………………………………………………………………….2
Kata pengantar …………………………………………………………………..3
BAB I . PENDAHULUAN ……………………………………………………...4
1.1    Latar belakang masalah……………………………………………………..4
1.2    Rumusan masalah…………………………………………………………...4
1.3    Tujuan………………………………………………………………………4

BAB 11. PEMBAHASAN………………………………………………………..5
1.1  Sejarah permainan bola voli…………………..……………………………….5
1.2  Teknik dasar permainan bola voli ……………………………………………..5
1.3  Tujuan permainan……………………………………………………………..8
1.4  Peraturan permainan bola voli…………………………………………………9
1.5  Prasarana permainan bola voli………………………………………………..10
BAB III. PENUTUP…….……………………………………………………….12
REFERENSI……………………………………………………………………..13



KATA PENGANTAR
     Puji syukur kehadirat Allah , karena berkat rahmatnya makalah ini bisa terselesaikan. Semua hal di ala mini, jika ingin mendapat hasil yang baik dan benar, harus memperhatikan teori-teori dari hal tersebut, demikian juga dengan permainan sepak bola yang akan saya bahas. Dalam bermain, seseorang harus mampu mempelajari dan memahami teori dan teknik dasar dari permainan itu sendiri.
     Dalam makalah ini akan saya uraikan mengenai “Permainan bola voli” . semoga bermanfaat bagi pembaca dan dapat memahami dengan baik.
     Terimakasih kepada segala pihak yang telah mendukung hingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
                                                                                                                 Wassalam,
                                                                                                                   Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang masalah
   Permainan bola voli berasal dari Amerika Serikat. Permainan ini diciptakan oleh instruktur olahraga yang bernama William G. Morgan pada tahun 1885.permainan ini banyak digemari oleh pemuda, tapi masih ada yang belum tahu bagaimana cara bermain yang baik, agar manfaat dari permainan dapat diperoleh. Masih banyak yang bermain secara asal-asalan, asal memukul bola. Banyak orang yang belum paham tentang permainan bola voli. Maka dari itu, makalah yang berjudul “ Permainan Bola Voli” ini  merupakan salah satu sarana agar dapat menjadi bahan bacaan dan menambah pengetahuan.

1.2  Rumusan masalah
    Dalam makalah ini akan dibahas mengenai :
-     Sejarah permainan bola voli
-     Teknik dasar permainan bola voli
-     Peraturan permainan bola voli

1.3  Tujuan penulisan
1.  Menyelesaikan tugas pendidikan jasmani
2.  Memberi bahan bacaan dan pengetahuan mengenai salah satu permainan bola besar

BAB II
PEMBAHASAN

1.1  Sejarah Permainan Bola Voli
       Permainan bola voli berasal dari Amerika Serikat.. Bola voli masuk Indonesia dibawa oleh orang-orang Belanda saat mereka menjajah Indonesia. Bola voli masa penjajahan Belanda hanya untuk para pelajar. Baru setelah pendudukan Jepang, permainan bola voli mulai berkembang karena banyak tentara Jepang sering bermain bola voli. Pada tahun 1951, diselenggarakan Pekan Olahraga Nasional (PON) II di Jakarta. Saat itu, permainan bola voli mulai dipertandingkan sehingga permainan bola voli semakin populer. Pada tahun 1955 dibentuklah organisasi bola voli seluruh Indonesia (PBVSI). Permainan bola voli  diciptakan oleh William B Morgan pada tahun 1895 di Holyoke (Amerika bagian timur). William B Morgan adalah seorang pembina pendidikan jasmani pada Young Men Christain Association (MCA).

     Permainan bola voli di Amerika sangat cepat perkembangannya, sehingga tahun 1933 YMCA mengadakan kejuaraan bola voli  nsional.

 
      Kemudian permainan bola voli  ini menyebar ke seluruh dunia. Pada tahun 1974 pertama kali bola voli  dipertandingkan di Polandia dengan peserta yang cukup banyak. Maka pada tahun 1984 didirikan Federasi Bola Voli  Internasional atau Internationnal Voli  Ball Federation (IVBF) yang waktu itu beranggotakan 15 negara dan berkedudukan di Paris.
Permainan bola voli  sangat cepat perkembangannya, antar lain disebabkan oleh :
1.    tidak memerlukan lapangan yang luas.
2.    Mudah dimainkan.
3.    Alat-alat yang digunakan untuk bermain sangat sederhana.
4.    Permainan ini sangat menyenangkan.
5.    Kemungkinan terjadinya kecelakaan sangat kecil.
6.    Dapat dimainkan di alam bebas maupun di ruang tertutup.
7.    Dapat di mainkan banyak orang

     Permainan bola voli  masuk ke Indonesia pada waktu penjajahan Belanda (sesudah tahun 1928). Perkembangan permainan bola voli  di Indodesia sangat cepat. Hal ini terbukti pada Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-2 tahun 1952 di jakarta. Sampai sekarang  permainanbola voli  termasuk salah satu cabang olahraga yang resmi dipertandingkan.

     Pada tahun 1955 tepatnya tanggal 22 Januari didirikan Organisasi Bola Voli  Seluruh Indonesia (PBVSI) dengan ketuanya W. J. Latumenten. Setelah adanya induk organisasi bola voli  ini, maka pada tanggal 28 sampai 30 mei 1955 diadakan kongres dan kejuaraan nasional yang pertama di Jakarta.

Dengan melihat perkembangan permainan bola voli  yang begitu pesat sangatlah tepat bila pemerintah memilih permainan bola voli  sebagai olahraga pendidikan di sekolah-sekolah. Hanya pada umumnya permainan bola voli sedikit mengalami kesulitan di dalam memperkenalkan pada anak-anak didik. Kesulitan ini terletak pada gerakan dasar permainan bola voli .

 
1.2  Teknik Dasar Permainan Bola Voli

1.    Pengertian Teknik

Teknik adalah suatu proses melahirkan keaktifan jasmani dan pembuktian suatu peraktek dengan sebaik mungkin untuk menyelesaikan tugas yang pasti dalam cabang olahraga (khususnya cabang permainan bola voli ).

Teknik dikatakan baik apabila dari segi anatomis/fisiologis mekanik dan mental terpenuhi secara benar persyaratannya. Apabila diterapkan pencapaian prestasi maksimal untuk menganalisa gerakan teknik, umumnya para guru atau pelatih akan dapat mengoreksi dan memperbaiki (Suharno, HP, 1983 : 3).

2.    Kegunaan Teknik Pada Cabang Olahraga
    Efisien dan Efektif untuk mencapai prestasi maksimal.
    Untuk mencegah dan mengurangi terjadinya cidera
    Untuk menambah macam-macam teknik atlet ada saat pertandingan. (Suharno, HP. 1982 : 30).
   Atlet akan lebih mantap dan optimis dalam memasuki arena pertandingan (Engkos Kosasih, 1984 : 109).

3.   Teknik Penguasaan Bola

Untuk dapat menguasai bola secara maksimal dan sempurna seorang pemain setidaknya harus memiliki kemampuan-kemampuan seperti mampu melakukan passing atas secara baik dan benar dari teknik dasar ini tidak diabaikan dan harus dilatih dengn baik, seseorang harus mengerti dan benar-benar dapat menguasai teknik penguasaan bola  dengan baik dan terus menerus, (Dleter Beullteshtahl. 1986 : 9).

Agar dapat bermain bola voli  dengan baik, seseorang harus mengerti dan benar-berar dapat menguasai teknik penguasaan bola dengan baik. Dengan menguasai teknik penguasaan bola dan latihan yang continue diharapkan nantinya dapat bermain bola voli secara baik dan benar.
  Teknik Dasar merupakan cara memainkan bola agar efektif dan sesuai dengan aturan. Teknik dasar permainan bola voli meliputi:
-   Passing atas dan passing bawah
-   Servis
-   Blocking
-   Smash
-   Teknik umpan

Beberapa teknik permainan bola voli adalah sebagai berikut :

1.    Passing Bawah

Passing bawah biasanya dipergunakan oleh para pemain jika bola datangnya rendah, baik untuk dioperkan kepada teman seregunya maupun untuk dikembalikan ke lapangan lawan melewati atas jaring atau net.
                                           
2.    Passing Atas

Passing atas atau passing tangan atas adalah cara pengambilan bola atau mengoper dari atas kepala dengan jari-jari tangan. Bola yang datang dari atas diambil dengan jari-jari tangan di atas, agak di depan kepala (Aip Syarifuddin, 1997 : 69).

Gerakan passing bawah dan passing atas yang menunjukkan bahwa digunakan passing bawah pada saat bola yang datangnya rendah atau berada di depan dada, sedangkan passing atas digunakan apabila bola datangnya di atas atau melambung. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa untuk menerima bola service lebih baik dan tepat menggunakan passing bawah dibandingkan dengan passing atas, karena kebanyakan bola sevice datangnya rendah dan berada di depan dada.

3.    Service Bawah

Service bawah adalah cara melakukan pukulan permukaan dari petak service dengan memukul bola dengan tangan dari bawah sebagai usaha menghidupkan bola dalam permainan (Aip Syarifuddin, 1997 : 70).
Service bawah merupakan service yang dilakukan dengan tangan bawah, siku diluruskan dan ayunan tangan dari belakang ke depan melalui samping badan, salah satunya tangan memegang bola dan bola tersebut dilambungkan baru dipukul. Service ini sangat populer dan sering dilakukan oleh pemain pemula.

4.  Service Bawah

Service bawah adalah cara melakukan pukulan permukaan dari petak service dengan memukul bola dengan tangan dari bawah sebagai usaha menghidupkan bola dalam permainan (Aip Syarifuddin, 1997 : 70).
Service bawah merupakan service yang dilakukan dengan tangan bawah, siku diluruskan dan ayunan tangan dari belakang ke depan melalui samping badan, salah satunya tangan memegang bola dan bola tersebut dilambungkan baru dipukul. Service ini sangat populer dan sering dilakukan oleh pemain pemula.

5. Smash
     1) persiapan melakukan gerakan smash
a) berdiri dengan sikap melangkah menghadap kearah net
b) berat badan pada kaki depan
c) pandangan kea rah depan ( arah net )

     2) gerak dasar smash :
a) gerak awalan, langkahkan kaki paling sedikit dua langkah dan langkah terakhir lebar.
b) gerak tolakan menolak dengan kedua kaki ke atas dan diikuti dengan ayunan kedua lengan ke depan
c) gerak pukulan, memukul bola dengan telapak tangan pada bagian atas bola bersamaan dengan pergelangan tangan diaktifkan
d) gerak mendarat, mendarat dengan kedua ujung telapak kaki, bersamaan kedua lutut menggeper.

     3) gerak akhir smash :
a) kedua lutut direndahkan dan diikuti membungkukkan badan
b) berat badan dibawa kedepan dan pandangan kedepan atas
c) kedua lengan di depan samping badan rileks.
                                          
Taktik permainan merupakan rencana yang digunakan dalam sebuah pertandingan dengan tujuan meraih kemenangan secara sportif. Taktik permainan bola voli meliputi:
-   Taktik penyerangan
-   Taktik pertahanan
-   Taktik perorangan
-   Taktik kelompok
-   Taktik regu

1.2  Tujuan permainan
       Tujuan permainan bola voli adalah memperagakan teknik dan taktik memainkan bola di lapangan untuk meraih kemenangan dalam setiap pertandingan. Dalam permainan bola voli, pengaturan penempatan posisi pemain sangat menentukan keberhasilan permainan.
Formasi pemain sebagai berikut:
-  Posisi 1 bertugas melakukan servis atau pukulan pertama
-  Posisi 2,3, dan 4 bertugas sebagai penyerang di daerah serang.
-  Posisi 5,6 dan 1 sebagai pertahanan belakang, tidak boleh melakukansmash di daerah serang.

                      Formasi pemainnya adalah :
Formasi pemain adalah suatu bentuk pengaturan posisi pemain dari suatu tim, baik pada waktu menyerang maupun bertahan. Susunan posisi pemain di lapangan dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu posisi depan dan belakang. Posisi depan sebagai penyerang dan sebagai pembendung serangan lawan. Pemain belakang sebagai pertahanan.
Posisi pemain:
-   smasher, penyerang utama atau penggedor s erangan lawan
-  Set uper atau tosser, pengatur serangan terhadap regu lawan dengan cara memberi umpan kepada smasher secara cerdik dan cermat.
-    Libero, sebagai pemain bertahan. Tidak melakukan servis, smash, atau block.
-    Universaler, sebagai pemain serbaguna.

1.3  Peraturan permainan
          Dalam permainan bola voli terdapat dua buah tim yang yang saling berhadapan. Jumlah pemain yang terdapat pada masing-masing tim adalah 6 orang. Selain itu, dalam satu tim biasanya juga membawa 3 hingga 6 orang pemain cadangan. Biasanya, permainan dimulai dengan menggunakan sistem coin toss, yaitu wasit melemparkan koin dua sisi ke udara, kemudian menangkapnya kembali dalam keadaan ditutup dengan tangan. Kedua perwakilan tim akan diminta untuk menebak gambar sisi koin yang tampak. Bagi yang jawabannya benar, maka timnyalah yang berhak menjadi server (yang melakukan servis pertama kali).

2. Untuk melakukan servis, seorang pemain dari tim server yang berada di posisi 1 bersiap ke luar garis tepi belakang lapangan. Pemain tersebut melempar bola ke udara, kemudian memukulnya hingga melambung dan jatuh di area lawan (menyeberangi net), dan tidak boleh keluar dari garis lapangan lawan yang telah ditentukan. Jika keluar garis maka bola tersebut akan dinyatakan keluar atau “out”, dan pihak lawan akan mendapat satu poin. Setelah bola sampai di area lawan, maka pihak lawan akan menerima atau menahan bola tersebut dengan cara “bump” atau “pass” (passing). “Bump” atau “pass” adalah menahan bola dengan menggunakan kedua lengan yang disatukan ke arah depan (passing). Dalam keadaan terpaksa, penerimaan bola dapat dilakukan dengan menggunakan anggota tubuh mana saja.

3.  Jika bola belum menyeberang ke area lawan setelah pukulan ketiga, maka akan dianggap sebagai sebuah pelanggaran. Maka bola akan berpindah ke tim lawan, dan tim lawan-pun akan memperoleh poin tambahan.

Jika pihak musuh bisa memasukkan bola ke dalam daerah kita maka kita kehilangan bola dan musuh mendapatkan nilai

 Serve yang kita lakukan harus bisa melewati net dan masuk ke daerah musuh. Jika tidak, maka musuh pun akan mendapat nilai

4. Jumlah pemain minimum yang boleh bermain di lapangan adalah 4 orang.
5. Apabila di lapangan terdapat kurang dari 4 orang, maka tim yang bersangkutan akan dianggap kalah.
6. Setiap pertandingan berlangsung 5 babak (best of five), kecuali pada 3 babak sudah di pastikan pemenangnya maka babak ke empat dan lima tidak perlu dilaksanakan.
7. Sistem hitungan yang digunakan adalah 25 rally point. Bila poin peserta seri (24-24) maka pertandingan akan ditambah 2 poin. Peserta yg pertama kali unggul dengan selisih 2 poin akan memenangi pertandingan.
1.4 Prasarana permainan voli
1.  Lapangan dan Ukurannya
Lapangan permainan bola voli  berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 18 m dan lebar 9 m, semua garis batas lapangan, garis tengah, garis daerah serang adalah 3 m (daerah depan). Garis batas itu diberi tanda batas dengan menggunakan tali, kayu, cat/kapur, kertas yang lebarnya tidak lebih dari 5 cm. lapangan permainan bola voli  terbagi menjadi dua bagian sama besar yang masing-masing luasnya 9 x 9 meter. Di tengah lapangan dibatasi garis tengah yang membagi lapangan menjadi dua bagian sama besar. Masing-masing lapangan terdiri dari atas daerah serang dan daerah pertahanan.

Daerah serang yaitu daerah yang dibatasi oleh garis tengah lapangan dengan garis serang yang luasnya 9 x 3 meter.

2.  Daerah Servise
Daerah service adalah daerah selebar 9 meter di belakang setiap garis akhir. Daerah ini dibatasi oleh dua garis pendek sepanjang 15 cm yang dibuat 20 cm di belakang garis akhir, sebagai kepanjangan dari garis samping. Kedua garis pendek tersebut sudah termasuk di dalam batas daerah service, perpanjangan daerah service adalah kebelakang sampai batas akhir daerah bebas.

3.  Jaring (Net)
Jaring untuk permainan bola voli  berukuran tidak lebih dari 9,50 meter dan lebar tidak lebih dari 1,00 meter dengan petak-petak atau mata jaring berukuran 10 x 10 cm, tinggi net untuk putra 2,43 meter dan untuk putri 2,24 meter, tepian atas terdapat pita putih selebar 5 cm.

4.  Antene Rod
Di dalam pertandingan permainan bola voli  yang sifatnya nasional maupun internasional, di atas batas samping jaring dipasang  tongkat atau rod yang menonjol ke atas setinggi 80 cm dari tepi jaring atau bibir net. Tongkat itu terbuat dari bahan fibergelas dengan ukuran panjang 180 cm dengan diberi warna kontras.

5.  Bola
Bola harus bulat terbuat dari kulit yang lentur atau terbuat dari kulit sintetis yang bagian dalamnya dari karet atau bahan yang sejenis. Warna bola harus satu warna atau kombinasi dari beberapa warna. Bahan kulit sintetis dan kombinasi warna pada bola dipergunakan pada pertandingan resmi internasional harus sesuai dengan standar FIVB.
Keliling bola 64 – 67 cm dan beratnya 260 – 280 grm, tekanan didalam bola harus 0, 39 – 0, 325 kg/cm2  (4,26 – 4,61 Psi) (294,3 – 318,82 mbar/hpa).

6.  Pemain
Jumlah pemain dalam lapangan permainan sebanyak 6 orang setiap regu dan ditambah 5 orang sebagai pemain cadangan dan satu orang pemain libero. Satu tim maksimal terdiri dari 12 pemain, saru coach, satu sistem coach, satu trainer, dan satu dokter medis, kecuali libero, satu dari para pemain adalah kapten tim, dia harus diberi tanda dalam score sheet.

Hanya pemain terdaftar dalam score sheet dapat memasuki lapangan dan bermain dalam pertandingan. Pada saat coach dan kapten tim menandatangani scoresheet pemain yang terdaftar tidak dapat diganti. Bola Voli


BAB III
PENUTUP

1.1  KESIMPULAN
     Dalam setiap permainan selalu membutuhkan teknik dasar agar manfaat dan tujuan dari permainan tersebut dapat diperoleh. Dalam permainan bola voli, teknik dasar yang perlu diperhatikan diantaranya : passing bawah dan atas, service atas dan bawah, smash.
     Bola voli merupakan salah satu bagian dari permainan bola besar.kita tidak hanya dituntut untuk dapat bermain saja melainkan bermain dengan memperhatikan teknik dan peraturan-peraturan dlam permainan tersebut.
REFERENSI
Sarifuddin. Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan , kementrian pendidikan dan kebudayaan : 2015

Makalah Bola Voli - Bab II

 
Makalah Olahraga Bola Voli / Volley Ball

BAB I
PENDAHULUAN

1. Sejarah Permainan Bola Voli

A. Sejarah Perkembangan Bola Voli di Daerah Asalnya
William G. Morgan (New York, 1870–1942) adalah tokoh asal Amerika Serikat yang dikenal sebagai pencipta olahraga bola voli.
Morgan muda kuliah di Springfield College yang dikelola YMCA (Young Men’s Christian Association). Di sana ia bertemu dengan James Naismith yang pada tahun 1891 menciptakan olahraga bola basket. Setelah lulus, pada tahun 1895 ia mulai bekerja sebagai Direktur Pendidikan Jasmani di YMCA di Massachusetts. Di sana ia menciptakan permainan bernama Mintoinette yang dirancang tidak seberat basket agar cocok dimainkan orang-orang yang lebih tua. 9 Februari 1895 menjadi hari kelahiran permainan ini.Dirancang berdasarkan olahraga lain asal Jerman bernama faustball, permainan yang ini kemudian berganti nama menjadi volleyball (bola voli).
Setelah bertemu dengan James Naismith (seorang pencipta olahraga bola basket yang lahir pada tanggal 6 November 1861, dan meninggal pada tanggal 28 November 1939), Morgan menciptakan sebuah olahraga baru yang bernama Mintonette. Sama halnya dengan James Naismith, William G. Morgan juga mendedikasikan hidupnya sebagai seorang instruktur pendidikan jasmani. William G. Morgan yang juga merupakan lulusan Springfield College of YMCA, menciptakan permainan Mintonette ini empat tahun setelah diciptakannya olahraga permainan basketball oleh James Naismith.
Olahraga permainan Mintonette sebenarnya merupakan sebuah permainan yang diciptakan dengan mengkombinasikan beberapa jenis permainan. Tepatnya, permainan Mintonette diciptakan dengan mengadopsi empat macam karakter olahraga permainan menjadi satu, yaitu bola basket, baseball, tenis, dan yang terakhir adalah bola tangan (handball). Pada awalnya, permainan ini diciptakan khusus bagi anggota YMCA yang sudah tidak berusia muda lagi, sehingga permainan ini-pun dibuat tidak seaktif permainan bola basket.
Perubahan nama Mintonette menjadi volleyball (bola voli) terjadi pada pada tahun 1896, pada demonstrasi pertandingan pertamanya di International YMCA Training School. Pada awal tahun 1896 tersebut, Dr. Luther Halsey Gulick (Director of the Professional Physical Education Training School sekaligus sebagai Executive Director of Department of Physical Education of the International Committe of YMCA) mengundang dan meminta Morgan untuk mendemonstrasikan permainan baru yang telah ia ciptakan di stadion kampus yang baru. Pada sebuah konferensi yang bertempat di kampus YMCA, Springfield tersebut juga dihadiri oleh seluruh instruktur pendidikan jasmani. Dalam kesempatan tersebut, Morgan membawa dua tim yang pada masing-masing tim beranggotakan lima orang.
Dalam kesempatan itu, Morgan juga menjelaskan bahwa permainan tersebut adalah permainan yang dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan dengan sangat leluasa. Dan menurut penjelasannya pada saat itu, permainan ini dapat juga dimainkan oleh banyak pemain. Tidak ada batasan jumlah pemain yang menjadi standar dalam permainan tersebut. Sedangkan sasaran dari permainan ini adalah mempertahankan bola agar tetap bergerak melewati net yang tinggi, dari satu wilayah ke wilayah lain (wilayah lawan).
Demonstrasi pertandingan yang dibawakan oleh kedua tim, serta penjelasan yang telah disampaikan oleh Morgan-pun telah membawa sebuah perubahan pada Mintonette.Perubahan pertama yang terjadi pada permainan tersebut terjadi pada namanya. Atas saran dari Profesor Alfred T. Halstead yang juga menyaksikan dan memperhatikan demonstrasi serta penjelasan Morgan, nama Mintonette-pun berubah menjadi Volleyball (bola voli). Pemilihan nama Volleyball sebagai pengganti Mintonette-pun tidak dilakukan dengan tanpa pertimbangan. Nama Volleyball dipilih berdasarkan gerakan-gerakan utama yang terdapat pada permainan tersebut, yaitu gerakan memukul bola sebelum bola tersebut jatuh ke tanah (volley).
Pada awalnya, nama Volleyball-pun dieja secara terpisah (dua kata), yaitu “Volley Ball”. Kemudian pada tahun 1952, Komite Administratif USVBA (United States Volleyball Association) memilih untuk mengeja nama tersebut dalam satu kata, yaitu “Volleyball”. USVBA adalah persatuan olahraga bola voli yang terdapat di Amerika Serikat. Asosiasi ini pertama kali didirikan pada tahun 1928, dan pada saat ini USVBA lebih dikenal dengan nama USAV (USA Voleyball). Setelah demonstrasi tersebut, komite YMCA berjanji untuk mempelajari peraturan-peraturan permainan yang telah ditulis dan diserahkan ke Morgan.
Beberapa peraturan yang pertama kali ditulis oleh Morgan adalah penggunaan net setinggi 6 feet 6 inch (ukuran ini disesuaikan dengan tinggi rata-rata orang Amerika yang pada abad ke-19 tersebut ternyata lebih pendek), lapangan berukuran 7.6 x 15.2 m2, dan dimainkan oleh beberapa orang pemain. Dalam peraturan lama tersebut, permainan terbagi atas sembilan babak. Pada setiap babak, masing-masing tim memperoleh kesempatan untuk melakukan servis (memukul bola di awal permainan/pukulan bola pertama). Selain itu, dalam peraturan yang pertama kali dibuat tersebut tidak terdapat batasan kontak antara pemain dengan bola, sebelum bola tersebut dapat dipukul dan berpindah ke wilayah lawan. Jika pemain melakukan kesalahan ketika melakukan servis, maka ia masih diijinkan untuk melakukan servis yang kedua. Sedangkan pemukulan bola ke arah net akan dianggap sebagai sebuah pelanggaran dan berakibat kehilangan skor, kecuali pada saat melakukan servis yang pertama. Karena setelah servis pertama, masih terdapat kesempatan untuk melakukan servis yang kedua. Akhirnya, merekapun memodifikasi dan menerbitkan peraturan tersebut pada bulan Juli 1896.
B. Sejarah Perkembangan Bola Voli di Indonesia
Indonesia mengenal permainan bola voli sejak tahun 1982 pada zaman penjajahan Belanda. Guru-guru pendidikan jasmani didatangkan dari Negeri Belanda untuk mengembangkan olahraga umumnya dan bola voli khususnya. Di samping guru-guru pendidikan jasmani, tentara Belanda banyak andilnya dalam pengembangan permainan bola voli di Indonesia, terutama dengan bermain di asrama-asrama, dilapangan terbuka dan mengadakan pertandingan antar kompeni-kompeni Belanda sendiri.
Permainan bola voli di Indonesia sangat pesat di seluruh lapisan mayarakat, sehingga timbul klub-klub di kota besar di seluruh Indonesia. Dengan dasar itulah maka pada tanggal 22 januari 1955 PBVSI (persatuan bola voli seluruh indonesia) didirikan di Jakarta bersamaan dengan kejuaraan nasional yang pertama.
PBVSI sejak itu aktif mengembangkan kegiatan-kegiatan baik ke dalam maupun ke luar negeri sampai sekarang. Perkembangan permainan bola voli sangat menonjol saat menjelang Asian Games IV 1962 dan Ganefo I 1963 di Jakarta, baik untuk pria maupun untuk wanitanya. Pertandingan bola voli masuk acara resmi dalam PON II 1951 di Jakarta dan POM I di Yogyakarta tahun 1951. setelah tahun 1962 perkembangan bola voli seperti jamur tumbuh di musim hujan banyaknya klub-klub bola voli di seluruh pelosok tanah air.Hal ini terbukti pula dengan data-data peserta pertandingan dalam kejuaran nasional. PON dan pesta-pesta olahraga lain, di mana angka menunjukkan peningkatan jumlahnya. Boleh dikatakan sampai saat ini permainan bola voli di Indonesia menduduki tempat ketiga setelah sepak bola dan bulu tangkis.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah perbolavolian Indonesia, PBVSI telah dapat mengirimkan tim bola voli yunior Indonesia ke kejuaraan Dunia di Athena Yunani yang berlangsung dari tanggal 3-12 september 1989. tim bola voli yunior putra Indonesia ini dilatih oleh Yano Hadian dengan dibantu oleh trainer Kanwar, serta pelatih dari Jepang Hideto Nishioka, sedangkan pelatih fisik diserahkan kepada Engkos Kosasih dari bidang kepelatihan PKON (pusat kesehatan olahraga nasional) KANTOR MENPORA. Dalam kejuaraan dunia bola voli putra tersebut, sebagai juaranya adalah :
1. Uni Sovyet
2. Jepang
3. Brazil
4. Bulagaria
5.Kuba
6. Yunani
7. Polandia
Sedangkan Indonesia sendiri baru dapat menduduki urutan ke 15.Dalam periode di bawah pimpinan ketua Umum PBVSI Jendral (Pol) Drs. Mochamad Sanusi, perbolavolian makin meningkat baik dari jumlahnya perkumpulan yang ada maupun dari lancarnya system kompetisi yang berlangsung,; sampai dengan kegiatan yang dilakukan baik di dalam maupun di luar negeri.
C. Pembinaan Bola Voli Di Indonesia
Perkembangan bola voli Indonesia dari tahun ke tahun, tidak lepas dari sikap konsisten pihak Sampoerna Hijau dalam mensponsori setiap event bolavoli di Indonesia baik ditingkat Nasional maupun event-event lokal.Pembinaan bolavoli di Indonesia memiliki beberapa jenjang pembinaan resmi PBVSI.
PROLIGA. Adalah event profesional Indonesia. Event ini dikemas dengan penggabungan sebuah kompetisi bolavoli dengan entertainment agar permainan bolavoli bisa melibatkan dan dapat dinikmati oleh banyak orang. Setiap tim yang mengikuti event ini, diwajibkan untuk mengikat pemain – pemainnya secara profesional.
LIVOLI. merupakan even pertandingan antarklub tertinggi di Indonesia. Livoli diikuti 10 klub resmi PBVSI putra dan putri terbaik di Indonesia. Setiap pemain yang berlaga pada even ini merupakan atlet binaan klub atau yang berstatus anggota di klub yang bersangkutan. Melalui even Livoli akan ditentukan peringkat klub secara nasional. Untuk klub yang berada diperingkat 2 terbawah akan terdegradasi dan wajib mengikuti even Kejurnas antarklub.
KEJURNAS. merupakan even yang mempertandingkan semua perwakilan klub resmi daerah yang terdaftar di PBVSI. Klub yang berhak mengikuti kejurnas adalah klub finalis pada even kejurda. Sedangkan untuk klub Finalis Kejurnas memiliki hak promosi untuk mengikuti LIVOLI.
KEJURDA. Even ini dilaksanakan oleh masing-masing propinsi. Kejurda merupakan tolok ukur tingkat keberhasilan pembina.

BAB II
ISI

2.1 Teknik Dasar Permainan Bola Voli
a. Servis
Teknik dasar pertama yang dikenal dalam permainan bola voli adalah teknik melakukan servis. Secara sederhana, teknik servis pada bola voli adalah pemain berdiri di belakang garis belakang lapangan, melemparkan bola ke udara, kemudian memukul bola tersebut ke arah lapangan atau area lawan. Meskipun terdengar sederhana, namun pada pelaksanaan teknik ini juga ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian.
Tujuan melakukan servis adalah semaksimal mungkin mengarahkan dan menjatuhkan bola pada area lawan yang kosong atau terlihat lemah, sehingga tidak dapat diterima oleh tim lawan. Atau, mengarahkan bola ke area lawan dengan keras dan kecepatan yang tinggi, sehingga tim lawan tidak mampu menahan atau mengendalikannya, dan diharapkan bola tersebut akan keluar lapangan setelah tersentuh pemain lawan. Maka untuk memaksimalkan hasil dari servis tersebut, seorang pemain yang melakukan servis tentunya harus mampu mengatur arah dan kecepatan bola, sehingga tim lawan akan kesulitan untuk menerima, menahan, maupun mengendalikan servis tersebut.Ketika bola yang diservis tersebut mendarat ke area lawan secara langsung (tanpa menyentuh pemain lawan), maka servis tersebut biasa disebut dengan “ace”. Sebutan tersebut juga berlaku untuk servis yang keluar lapangan, setelah terlebih dahulu menyentuh salah seorang pemain dari tim lawan.
Seiring dengan perjalanannya yang terus exist di dunia olahraga, saat ini teknik servis juga telah mengalami banyak perkembangan. Teknik servis dalam permainan bola voli telah berkembang menjadi 9 macam, yaitu:
1 .Underhand dan Overhand Serve (Servis atas dan servis bawah)
Underhand serve adalah melakukan servis atau memukul bola dari bawah, yaitu pada ketinggian sekitar area pinggang pemain. Underhand serve ini merupakan salah satu teknik servis yang termudah, dan juga sebagai salah satu servis yang sangat mudah diterima oleh tim lawan. Maka dari itu, teknik Underhand serve ini jarang sekali digunakan pada kejuaraan tingkat tinggi. Sedangkan Overhand serve adalah teknik servis yang dilakukan dari atas, yaitu dengan cara melemparkan bola ke udara kemudian memukulnya setelah bola tersebut kembali turun mencapai ketinggian di atas bahu pemain.
Gambar Servis Atas
Gambar Servis Bawah
2. Sky Ball Serve
Sky ball seve adalah sejenis teknik servis underhand yang biasa dipergunakan dalam permainan bola voli pantai. Dalam Sky ball serve, hasil pemukulan bola (servis) dibuat melambung sangat tinggi, dan kemudian bola tersebut akan turun kembali dengan gerakan yang hampir membentuk garis lurus. Tim bola voli pantai Brazil-lah yang telah menciptakan dan menggunakan teknik servis ini pada awal tahun 1980-an. Saat ini, jenis teknik servis tersebut sudah dianggap sangat kuno, sehingga sangat jarang dipergunakan lagi.
3. Line dan Cross_Court serve
Untuk membedakan kedua jenis servis ini dapat dilihat dari arah gerakan bola yang menyeberang ke area lawan. Dalam hal ini, arah gerakan bola dapat dibedakan menjadi dua, yaitu menyilang dan lurus sejajar dengan garis memanjang pada lapangan bola voli.
4. Top Spin
Top Spin merupakan salah satu jenis Underhand serve. Dalam teknik servis ini, bola yang dipukul mengenai bagian telapak tangan sekaligus pergelangan tangan. Dengan teknik ini, bola akan melesat ke area lawan dengan berputar. Putaran tersebut akan membuat bola melesat dan jatuh ke area lawan dengan cepat, tajam, dan keras.
5. Floater
Teknik servis Floater dapat dilakukan dengan cara melompat maupun hanya dengan berdiri saja. Pada jenis teknik Overhand serve ini, bola yang dipukul tidak berputar. Servis akan melesat ke area lawan tanpa gerakan berputar pada bola. Meskipun demikian, teknik servis ini akan menghasilkan gerakan bola yang tidak dapat diprediksi oleh tim lawan.
6. Jump Serve
Teknik Jump serve ini adalah salah satu jenis teknik servis yang paling populer dan paling banyak digunakan di kalangan tim bola voli tingkat perguruan tinggi maupun profesional. Teknik Jump serve ini juga masih termasuk dalam kategori teknik Overhand serve. Pemain yang akan melakukan Jump serve akan melempar bola tinggi ke udara, setelah sebelumnya melakukan persiapan di luar garis belakang lapangan. Setelah itu, pemain melakukan langkah pendekatan (penyesuaian) terhadap bola yang sedang bergerak turun, kemudian ia akan melompat dan memukul bola tersebut dengan keras. Teknik Jump serve ini akan menghasilkan servis dengan gerakan bola yang berputar, sangat cepat, keras, dan tajam. Hal inilah yang membuat teknik servis ini menjadi sangat populer di kalangan para pemain bola voli.
7. Jump Float
Salah satu jenis servis yang juga populer di kalangan pemain bola voli tingkat perguruan tinggi dan profesional adalah Jump float. Teknik Jump float ini hampir sama dengan teknik Jump serve dan floater. Pada teknik ini, pemain akan melempar bola ke udara dengan ketinggian yang lebih rendah dari teknik Top spin jump serve. Sedangkan kontak dengan bola (pemukulan) tetap dilakukan di udara. Teknik ini akan menghasilkan servis dengan arah bola yang tidak dapat diprediksi oleh tim lawan. Hal itulah yang membuat teknik servis ini menjadi lebih populer dan banyak digunakan pada kalangan perguruan tinggi dan profesional.
8. Round-House Serve
Pada teknik Round-House serve, pemain yang akan melakukan servis berdiri di luar garis belakan lapangan, dengan posisi salah satu bahu menghadap ke arah net. Setelah itu, bola dilempar tinggi ke udara dan dipukul dengan menggunakan gerakan lengan yang berputar dengan cepat. Pemukulan pada bola dilakukan dengan menggunakan telapak tangan. Hal ini akan memberikan hasil servis dengan putaran bola yang tinggi.
9. Hybrid Serve
Salah satu kategori teknik Overhand serve yang lain adalah Hybrid serve. Pada dasarnya, teknik Hybrid serve sama dengan teknik Top spin serve. Teknik Hybrid serve ini juga akan menghasilkan servis dengan arah gerakan yang sangat sulit untuk diprediksi oleh tim lawan.
b. Pass/Passing
Salah satu teknik dasar dan vital yang lain, yang juga wajib dikuasai oleh setiap pemain bola voli adalah teknik pass. Tanpa adanya penguasaan teknik pass yang baik, maka sebuah tim tidak akan mampu menghadapi pertandingan dengan baik. Karena, pass adalah langkah awal yang akan menentukan kemampuan sebuah tim untuk bertahan dan melakukan penyerangan. Dengan adanya penguasaan teknik pass yang baik, maka seorang setter akan lebih mudah dalam menyesuaikan arah dan tinggi bola yang akan diset. Dengan demikian, sang attacker-pun akan dapat melakukan spike secara maksimal. Pass yang baik, bukanlah pass yang hanya mampu mencegah bola agar tidak jatuh atau menyentuh area timnya, tetapi juga harus mampu mencapai posisi setter dengan arah yang tepat, serta dengan gerakan dan kecepatan yang stabil. Dengan demikian, sang setter dan attacker akan mampu menciptakan berbagai variasi serangan dengan mudah.
Sebenarnya, teknik pass ini dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu teknik Underarm pass (passing bawah) dan Overhand pass (passing atas).
Underarm pass atau yang juga biasa dikenal dengan sebutan bump, dilakukan dengan menggabungkan kedua lengan bawah menjadi satu, dengan arah lurus ke depan. Bola yang jatuh akan mengenai kedua lengan bawah pada bagian dalam. Teknik ini dilakukan dengan posisi yang rendah, yaitu dengan ketinggian sekitar batas pinggang pemain.
Sedangkan Overhand pass adalah teknik pass yang dilakukan dengan menggunakan ujung jemari tangan, seperti ketika melakukan set. Teknik ini dilakukan pada posisi di atas kepala.

C.Umpan
1. Umpan Kedepan
Pengumpan menempatkan posisi badan dibawah dan agak dibelakang arah gerak bola, kedua telapak tangan dan jari² membentuk bulatan ½ lingkaran telah siap didepan atas muka dahi.
Jenis² Umpan.
a. Umpan Normal/Open.
Bola segera diumpan keatas dengan kekuatan dorongan lengan, jari dan pergelangan tangan serta ayunan kaki. Usahakan bola parabol keatas net dengan ketinggian lebih dari 2m dari tepi atas net. Bola berada diantara smasher dan pengumpan sejajar net dengan jarak dari net ± 20cm – 50cm.
b. Umpan Semi.
Perkenaan bola tepat diatas dahi segaris dengan sumbu badan, dimana umpan dilakukan dengan gerak keatas depan, ketinggian bola diatas tepi net antara diatas 1m s/d 2m. Penentuan kualitas parabol dan jalannya bola tergantung kekuatan jari, pergelangan tangan dan lengan. Timing pemberian umpan semi dilakukan bila smasher telah kelihatan bergerak maju awalan dengan jarak ± 1m dari pengumpan.
c. Umpan Straight/Kamboja.
Parabol bola antara 0.5m s/d 1.5m dari tepi atas net. Dorongan bola lebih dominan dibandingkan dengan gerak keatas untuk parabol bola, Bola diatas net meluncur agak cepat dengan jarak 20cm – 50cm dari net, dimana akhir parabol bola terletak diatas garis samping lapangan. Begitu bola datang segera dipantulkan kedepan atas dengan cepat, setelah pengumpan melihat smasher telah berawalan merapat dengan net diluar garis samping lapngan. Timing pemberian umpan harus tepat, yaitu saat bola telah didepan atas dahi dan smasher telah siap mengambil awalan.
d. Umpan Quick.
Teknik umpan ini memerlukan ketinggian bola 50cm s/d 1m dari tepi atas net. Timing pemberian bola saat smasher telah melayang keatas didepan pengumpan siap untuk memukul bola, biasanya pasing bola datang, tunggu sebentar sampai smasher meloncat untuk menunggu bola diatas net. Gerakan utama dalam umpan pendek ini adalah kekuatan jari dan pergelangan pengumpan, perkenaan tangan terhadap bola sama dengan pelaksanaan umpan semi. Arah umpan parabol vertical disebut quick A, sedangkan parabol straight disebut quick B.

2. Umpan Kebelakang
Pengumpan menempatkan posisi badan dibawah bola, badan agak dicondongkan kebelakang sedikit. Gerak jari & pergelangan tangan lebih aktif, terutama ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah, lengan segaris dengan kecondongan badan bagian atas saat pelaksanaan umpan. Pandangan kebelakang sedikit untuk melihat jalannya bola kearah belakang. Jenis umpan kebelakang sama dengan umpan kedepan.
D.Smash
untuk serangan guna mematikan lawan
o Awalan
Berdiri dengan salah satu kaki dibelakang sesuai dengan kebiasaan individu (tergantung smasher normal atau smasher kidal). Langkahkan kaki satu langkah kedepan (pemain yang baik, dapat mengambil ancang² sebanyak 2 sampai 4 langkah), kedua lengan mulai bergerak kebelakang, berat badan berangsur² merendah untuk membantu tolakan.
o Tolakan
Langkahkan kaki selanjutnya, hingga kedua telapak kaki hampir sejajar dan salah satu kaki agak kedepan sedikit untuk mengerem gerak kedepan dan sebagai persiapan meloncat kearah vertical. Ayunkan kedua lengan kebelakang atas sebatas kemampuan, kaki ditekuk sehingga lutut membuat sudut ±110º, badan siap untuk meloncat dengan berat badan lebih banyak bertumpu pada kaki yang didepan.
o Meloncat
Mulailah meloncat dengan tumit & jari kaki menghentak lantai dan mengayunkan kedua lengan kedepan atas saat kedua kaki mendorong naik keatas. Telapak kaki, pergelangan tangan, pinggul dan batang tubuh digerakkan serasi merupakan rangkaian gerak yang sempurna. Gerakan eksplosif dan loncatan vertikal.
o Memukul Bola
Jarak bola didepan atas sejangkauan lengan pemukul, segera lecutkan lengan kebelakang kepala dan dengan cepat lecutkan kedepan sejangkauan lengan terpanjang dan tertinggi terhadap bola. Pukul bola secepat dan setinggi mungkin, perkenaan bola dengan telapak tangan tepat diatas tengah bola bagian atas. Pergelangan tangan aktif menghentak kedepan dengan telapak tangan & jari menutup bola. Setelah perkenaan bola lengan pemukul membuat gerakan lanjutan kearah garis tengah badan dengan diikuti gerak tubuh membungkuk. Gerak lecutan lengan, telapak tangan, badan, tangan yang tidak memukul dan kaki harus harmonis dan eksplosif untuk menjaga keseimbangan saat berada diudara. Pukulan yang benar akan menghasilkan bola keras & cepat turun kelantai.
o Mendarat
Mendarat dengan kedua kaki mengeper. Lutut lentur saat mendarat untuk meredam perkenaan kaki dengan lantai, mendarat dengan jari² kaki (telapak kaki bagian depan) dan sikap badan condong kedepan. Usahakan tempat mendarat kedua kaki hampir sama dengan tempat saat meloncat.
Jenis² Smash.
1. Open
Pemukul melakukan gerak awalan setelah bola lepas dari tangan pengumpan, bola dipukul dipuncak loncatan dan jangkauan lengan yang tertinggi.
2. Semi
Setelah bola lepas dipasing kearah pengumpan, pemukul harus mulai bergerak perlahan kedepan dengan langkah tetap menuju kearah pengumpan. Begitu pengumpan menyajikan bola dengan ketinggian 1m ditepi atas net maka secepatnya pemukul meloncat keatas dan memukul bola. Disini kecepatan gerak harus lebih cepat dari pada smash dengan bola Open
3. Quick
Begitu melihat bola pasing ke pengumpan, maka pemukul melakukan awalan secepat mungkin, dengan langkah yang panjang. Timing meloncat sebelum bola diumpan dengan jarak satu jangkauan lengan pemukul dengan bola yang akan diumpan. Pemukul melayang dengan tangan siap memukul, pengumpan menyajikan bola tepat didepan tangan pemukul. Lakukan pukulan dengan secepat²nya, gerakan pergelangan tangan yang cepat sangat baik hasilnya. Loncatan smasher vertikal, jagalah keseimbangan badan pada saat melayang.
4. Straight
Smasher sebelum melakukan gerakan awalan, terlebih dahulu bergerak kearah luar lapangan mendekati tiang net, smasher melakukan awalan bergerak arah paralel dengan jaring. Begitu bola sampai dibatas tepi jaring dengan ketinggian optimal bola, segeralah melompat dan langsung memukul secepatnya. Proses menjalankan teknik ini lebih cepat dibandingkan smash dengan bola semi.
5. Drive
Smash ini biasanya digunakan oleh pemain untuk bola jauh dari net, saat meloncat smasher agak dekat dibawah bola, berbeda dengan saat meloncat pada smash normal. Bola yang akan di smash terletak diatas kanan bahu lengan pemukul. Gerak lecutan tangan dari depan atas badan diputarkan kearah yang berlawanan dengan arah jarum jam, telapak tangan membentuk cekungan seperti sendok. Cambukan keras, perkenaan bola dibagian belakang kearah bagian muka dengan telapak tangan, aktifkan gerakan pergelangan tangan . Gerakan cambukan harus dibantu oleh otot² perut, samping dan bahu. Akibat cambukan kurve jalan bola akan panjang dan putaran bola menjauhi net, bola bergerak dengan cepat dan tajam.
6. Dummy
Pemain melakukan gerakan sama dengan pada waktu hendak melakukan smash, tetapi pada waktu kontak dengan bola, bola tidak dipukul melainkan disentuh saja dengan jari tangan. Lengan pemukul tetap bergerak dan dengan gerakan jari pemukul mengarahkan bola ketempat yang tidak terjaga ditempat lawan. Bola dapat dilambungkan pendek atau panjang tergantung pada situasi.
7. Bola 3 meter
Smash ini adalah serangan yang dilakukan dari belakang garis serang, pemukul yang berfungsi sebagai pemain belakang pada saat tolakan tidak boleh menginjak atau melewati garis serang, tetapi pada saat mendarat boleh saja jatuh didalam garis serang.
8. Kijang
Biasanya umpan bola back, pemukul melakukan langkah panjang dan naik dengan tolakan loncatan menggunakan satu kaki, pemukul tangan kanan menolak dengan kaki kiri.
9. Double Step
Smash dengan menggunakan gerak tipu, disini pemukul melakukan dua kali gerakan untuk melakukan tolakan meloncat. Tolakan pertama hanya berupa tipuan untuk mengecoh block, baru pada tolakan kedua pemukul meloncat dan melakukan serangan.
10. Step L
Smash ini hampir sama dengan smash normal, tetapi gerakan awalan berbeda. Pemukul melangkah kedepan, kemudian melakukan langkah kesamping sebelum tolakan, baru kemudian melompat naik untuk melakukan serangan.
e. Block/Blokir
Teknik dasar yang lain, yang terdapat dalam permainan bola voli adalah Block. Teknik ini digunakan untuk menahan serangan yang dilakukan oleh tim lawan. Pertahanan dalam teknik block dapat berupa menahan serangan lawan agar bola yang di-spike oleh pemain dari tim lawan tidak mampu menyeberangi net dan tetap berada di area lawan. Atau pertahanan yang berupa memperlambat gerakan bola yang telah di-spike oleh pemain dari tim lawan, sehingga gerakannya menjadi lebih lambat dan lebih mudah untuk di kendalikan.
Sebagai salah satu teknik pertahanan yang sangat dibutuhkan dalam permainan bola voli, maka sebaiknya setiap pemain harus mampu menguasai teknik ini dengan baik.
Untuk melakukan teknik block, pemain berdiri dengan menggunakan kedua kaki dalam posisi yang sejajar. Pada saat yang sama, kedua tangan diletakkan di depan dada, dengan posisi telapak tangan mengahadap ke arah net dan dengan jari-jari terbuka (dikembangkan) selebar mungkin. Untuk melakukan lompatan yang maksimal, lutut ditekuk lebih dalam dengan posisi badan agak condong ke arah depan. Setelah itu, lakukan lompatan dengan menggunakan kekuatan kedua kaki. Pada saat melakukan lompatan, kedua tangan diayunkan lurus ke arah atas secara bersamaan.
Agar pertahanan block dapat dilakukan secara meluas, maka jari-jari tangan sebaiknya dibuka ketika melakukan block. Posisi jari-jari yang terbuka ini akan semakin mempersempit jalur penyeberangan bola melewati net, sehingga akan memaksimalkan fungsi block. Ketika spiker dari tim lawan memukul bola, maka blocker yang sudah berada dalam posisi melayang di udara segera menghadapakan kedua tangannya ke arah bola tersebut dan berusaha untuk menguasai bola. Sewaktu tangan melakukan kontak dengan bola, pergelangan tangan menekan dari arah atas ke depan bawah. Pada saat yang sama, jari-jari kedua tangan sebaiknya ditegangkan agar dapat menahan tekanan bola dengan kuat. Block yang baik adalah block yang ketika bola belum dipukul, tangan blocker sudah berada dalam posisi mengurung bola. Setelah melakukan kontak (block) dengan bola, maka blocker-pun mendarat kembali ke lantai dengan menggunakan kedua kaki, dan dengan lutut yang lentur.
f. Dig
Untuk menyelamatkan bola agar tidak jatuh setelah di-spike oleh tim lawan, maka biasanya seorang pemain akan melakukan teknik Dig. Teknik ini biasanya digunakan dalam keadaan darurat. Ketika posisi jatunya bola sudah berada dekat dengan lantai dan tidak dapat diselamatkan lagi dengan menggunakan teknik pass, maka teknik Dig inilah yang akhirnya digunakan.
Pada dasarnya, teknik Dig ini sama dengan teknik pass atau bump. Istilah Overhand dig digunakan ketika seorang pemain melakukan Dig dengan menggunakan ujung jemarinya. Sementara Bump dig adalah istilah yang digunakan untuk Dig yang dilakukan dengan menggunakan kedua lengan yang digabungkan. Dalam teknik Dig, seorang pemain biasanya juga menampilkan gerakan meluncur (dive), yaitu melemparkan tubuhnya ke arah depan untuk menyelamatkan bola, yang kemudian mendarat dengan menggunakan dadanya.
Selain itu, terkadang seorang pemain juga melakukan teknik yang disebut dengan “pancake” untuk menyelamatkan bola yang hampir menyentuh lantai.

2.2 Teknik Permainan Bola Voli

A. Strategi
Strategi merupakan rancangan langkah-langkah yang sudah diprogram atau direncanakan, yang akan dilakukan ketika mengikuti sebuah pertandingan.
Pada setiap tim bola voli, ada 5 posisi yang wajib diisi oleh pemain.
Ke-5 posisi yang terdapat pada permainan bola voli tersebut adalah =
Setter
Setter adalah pemain yang dispesialisasikan untuk mengatur bentuk penyerangan. Bola kedua setelah pass akan di set oleh setter, kemudian ia akan menempatkan bola di udara agar dapat di spike oleh attacker. Dengan demikian, setter dan attacker harus mampu menciptakan kerjasama dengan baik. Setter harus memiliki kualitas yang bagus dalam menyesuaikan arah dan tinggi bola yang akan di spike. Selain itu, setter haruslah seorang pemain yang lincah dan mampu bergerak dengan cepat di area permainan.
Libero
Jika kita memperhatikan sebuah pertandingan bola voli, maka pada setiap tim kita akan melihat seorang pemain yang menggunakan seragam yang berbeda dengan semua pemain di timnya. Pemain dengan seragam yang berbeda itulah yang disebut dengan libero. Dalam bahasa Italia, libero mempunyai arti “bebas”. Sesuai dengan nama tersebut, maka libero adalah pemain yang dapat secara bebas mengambil alih peran pemain yang lain. Namun, dalam sebuah pertandingan, libero tidak boleh memiliki dua posisi atau berganti posisi.
Pada dasarnya, libero bertugas untuk menerima serangan-serangan (spikes) yang dilakukan oleh attacker tim lawan. Berdasarkan fungsi utama tersebut, maka seorang libero tidak harus memiliki postur tubuh yang tinggi seperti pemain yang lain. Hal ini karena seorang libero tidak bermain di area yang dekat dengan net. Yang paling ditekankan bagi seorang libero adalah kualitas pass yang baik, memiliki kecepatan gerak yang tinggi, dan tentu saja harus memiliki stamina yang baik.
Blocker tengah (Middle Bolcker) atau spiker tengah (Middle Hitter)
Middle blocker adalah pemain yang pada dasarnya bertugas menahan serangan attacker dari tim lawan. Namun, Middle blocker ini juga dapat bertugas sebagai seorang spiker. Biasanya, Middle blocker ini melakukan spike berupa quick hit.
Spiker luar (Outside hitter)
Outside hitter adalah seorang attacker yang melakukan spike dari sisi kiri lapangan. Disebut “Outside hitter”, karena ketika hendak melakukan spike, pemain ini biasanya selalu mengambil awalan dari luar garis samping lapangan.
Spiker Kanan (Right Side Hitter)
Right spike hitter adalah lawan dari Outside hitter. Pemain ini menempati posisi yang berlawanan dengan Outside hitter, yaitu di sebelah kanan. Spike-pun dilakukan dari sebelah kanan. Biasanya, Right side hitter adalah salah seorang pemain yang paling banyak melakukan spike dalam sebuah pertandingan bola voli dibandingkan dengan pemain-pemain yang lain.

B. Formasi
4-2, 6-2, dan 5-1 adalah tiga macam formasi standar yang dikenal dalam permainan bola voli. Untuk pertandingan pada kelas pemula, biasanya menggunakan formasi yang pertama, yaitu formasi 4-2. Sedangkan pada permainan kelas tinggi, biasanya menggunakan formasi 5-1. Angka-angka tersebut mengarah pada jumlah pemain yang akan berperan sebagai spiker dan setter.
Formasi 4-2
Yang dimaksud dengan formasi 4-2 adalah, pada tim tersebut terdapat empat orang pemain yang akan berperan sebagai spiker, dan 2 orang lainnya akan berperan sebagai setter. Pada formasi ini, setter biasanya akan melakukan set dari posisi tengah depan lapangan. Meskipun demikian, kadang setter juga melakukan set dari posisi depan sebelah kanan lapangan. Dengan menggunakan formasi ini, maka sebuah tim akan selalu memiliki dua orang spiker pada bagian depan.
Formasi 6-2
Pada formasi 6-2 ini, ke-6 pemain dapat berperan sebagai spiker. Dan pada saat yang sama, dua dari enam pemain tersebut juga dapat berperan sebagai setter. Intinya, formasi 6-2 ini sama dengan formasi 4-2, yaitu akan sama-sama memiliki 4 orang pemain yang berperan sebagai spiker dan 2 orang pemain sebagai setter. Perbedaannya, yang berperan sebagai setter pada formasi 6-2 ini adalah pemain yang berada pada barisan belakang. Pemain belakang akan masuk ke depan untuk menjadi setter.
Formasi 5-1
Pada formasi 5-1, hanya ada satu orang pemain yang akan bertindak sebagai setter. Ketika setter berada di posisi depan (baris depan), makan tim tersebut akan memiliki 2 orang pemain yang akan berperan sebagai spiker. Sedangkan ketika setter berada di barisan belakang,maka tim tersebut akan memiliki 3 orang pemain yang akan berperan sebagai spiker.

2.3 Peraturan-Peraturan Dalam Permainan Bola Voli

a. Lapangan
Olahraga permainan bola voli dimainkan pada sebuah lapangan yang berbentuk persegi panjang. Seiring dengan terus berkembangnya permainan bola voli, maka standar-standar ukuran internasional dan sarana pendukung pada lapangan bola voli-pun telah ditetapkan.
# Panjang Lapangan = 18 Meter
# Lebar Lapangan = 9 Meter
Panjangan lapangan tersebut kemudian dibagi dua dan dipisahkan dengan sebuah net yang dipasang pada dua buah tiang.
# Tinggi Net : Putra = 2.43 Meter
: Putri = 2.24 Meter
# Lebar = 1 Meter

Rod / Antena
Rod / antena terbuat dari bahan fiberglass. Ukuran panjang : 180 cm Diameter : 1 cm Warna : selang –seling (merah –putih atau hitam –putih) setiap 10 cm Antena dipasang tepat pada pita batas samping kanan dan samping kiri lapangan, 100 cm menempel pada net dan yang menonjol di atas net sepanjang 80 cm.
Dalam lapangan bola voli dikenal istilah garis “3 meter” dari net. Garis tersebut berfungsi sebagai batas wilayah penyerangan (attack line). Garis 3 meter tersebut kemudian membagi lapangan menjadi dua bagian, yaitu barisan belakang (back row), dan barisan depan (front row).
Kemudian, pada masing-masing bagian itu (back row dan front row) masih dibagi lagi menjadi 6 area atau 6 titik. Pada keenam area atau titik itulah yang merupakan posisi para pemain bola voli.
Area “1” merupakan posisi pemain yang akan melakukan servis berikutnya. Setiap pergantian giliran untuk melakukan servis, para pemain harus berputar searah dengan putaran jarum jam untuk mendapatkan giliran melakukan servis. Dengan melakukan putaran searah dengan putaran jarum jam, maka pemain pada posisi pertama akan digantikan oleh pemain yang sebelumnya menempati posisi kedua. Sedangkan pemain yang awalnya menempati posisi 1 akan bergeser ke posisi 6, begitu seterusnya.
Dalam aturan lapangan bola voli terdapat istilah zona bebas (free zone). Zona bebas ini merupakan area yang mengelilingi area tim. Para pemain dapat memasuki dan bermain di dalam zona bebas yang memiliki lebar minimal 3 meter tersebut dengan bebas, setelah salah seorang pemain melakukan servis. Batas-batas area tim ditunjukkan dengan menggunakan garis-garis yang tergambar dilapangan. Sedangkan area penyerangan berada di dalam area tersebut. Garis-garis area tim tersebut juga menentukan apakah bola yang jatuh akan dinyatakan “masuk” atau “keluar”. Apabila bola yang jatuh masih menyentuh garis area tim, maka bola tersebut dinyatakan “masuk”, dan tim lawan akan memperoleh nilai. Namun, jika bola jatuh di luar garis area tim tanpa menyentuh garis area tim, maka bola dinyatakan “keluar”.

b. Bola
Bola pada permainan bola voli berbentuk bulat. Lapisan luar : kulit yang lentur Lapisan dalam : karet / sejenisnya Jumlah lajur : 12 –18 lajur Ukuran berat : 250 –280 gram Keliling : 65 –67 cm Tekanan udara : 0,40 –0,45 kg / cm2

c. Bentuk-Bentuk Pelanggaran
1. Pukulan ketiga pada bola harus dapat mengarah dan melewati net ke area lawan. Jika setelah dipukul sebanyak tiga kali namun bola masih belum berpindah ke area lawan, maka hal ini dianggap sebagai sebuah pelanggaran.
2. Setiap pemain hanya diizinkan menyentuh bola sebanyak satu kali, sebelum dioper ke pemain lain. Jika seorang pemain menyentuh bola lebih dari sekali sebelum bola tersebut dioper ke pemain lain (secara sengaja maupun tidak), maka hal ini dianggap sebagai sebuah pelanggaran. Menyentuh bola ketika melakukan block tidak dihitung sebagai pukulan, maka pemain yang menyentuh bola ketika melakukan block tersebut masih diizinkan secara langsung untuk menyentuh atau memukul bola yang terlontar dari block-nya.
3. Pelanggaran yang lain adalah penggunaan waktu lebih dari 8 detik ketika melakukan servis.
4. Jika pemain memegang, mengangkat, atau membawa bola (menyentuh bola dalam waktu yang lama, bukan memukulnya), maka hal ini dianggap sebagai sebuah pelanggaran.
5. Spike yang dilakukan oleh pemain pada baris belakang, sementara bola berada tepat di atas net akan dinyatakan sebagai sebuah pelanggaran. Hal ini dapat dilakukan jika pemain tersebut melompat dari belakang garis penyerangan (garis 3 meter), dalam hal ini pemain diperbolehkan untuk mendarat di depan garis penyerangan.
6. Memukul bola yang masih terdapat di area lawan dinyatakan sebagai sebuah kesalahan.
7. Menyentuh net dengan salah satu bagian tubuh ( kecuali rambut), ketika permainan sedang berlangsung akan dinyatakan sebagai pelanggaran.
8. Pelanggaran yang lain adalah ketika bola mendarat (jatuh) di luar area tim yang sama, yaitu tim yang terakhir menyentuh bola tersebut.
9. Pelanggaran yang terkadang juga dilakukan oleh seorang pemain voli adalah melakukan block atau spike pada bola yang belum melewati net secara sempurna, ketika tim lawan melakukan servis.
10. Tindakan lain yang dianggap sebagai sebuah kesalahan adalah ketika pemain pada baris belakang bergabung melakukan block dengan pemain pada baris depan.
11. Jika pemain depan dari tim server melompat, melakukan gerakan block, atau saling berdiri berdekatan ketika salah seorang pemain dari timnya melakukan servis dengan tujuan untuk menghalangi pandangan tim lawan, maka hal ini juga dinyatakan sebagai sebuah pelanggaran. Tim tersebut akan mendapat peringatan dari pihak wasit.
12. Pelanggaran yang lain adalah posisi kaki pemain yang berada di dalam garis lapangan, atau menginjak garis belakang lapangan ketika melakukan servis (sebelum bola melewati net).

d. Penilaian
1. Salah satu tim akan memperoleh nilai secara otomatis jika bola jatuh di dalam garis area lawan atau ketika tim lawan melakukan sebuah kesalahan. Dalam peraturan ini tidak meperhitungkan tim manakah yang sebelumnya melakukan servis. Setelah itu, bola akan berpindah ke tangan lawan, dan tim lawanlah yang selanjutnya akan melakukan servis berikutnya.
2. Jika servis sebelumnya dilakukan oleh tim yang memperoleh nilai, maka servis yang selanjutnya masih akan dilakukan oleh pemain yang sama, yang sebelumnya melakukan servis.
3. Posisi pemain harus berputar searah dengan putaran jarum jam jika servis yang sebelumnya tidak dilakukan oleh tim yang memperoleh poin. Dengan demikian, servis akan dilakukan oleh pemain yang sebelumnya menempati area 1.
4. Pertandingan pada setiap set akan berakhir ketika salah satu tim memperoleh poin 25. 2 poin tambahan akan diberikan ketika kedua tim memperoleh poin yang sama yaitu pada poin 24.
5. Biasanya, pertandingan akan dilangsungkan dalam 5 set. Pada set pertama hingga set ke-4 akan dimainkan hingga 25 poin. Sedangkan pada set ke-5, permainan hanya akan dimainkan hingga 15 poin. Tambahan 2 poin akan diberikan jika kedua tim mendapatkan poin yang sama, yaitu pada poin 14.
6. Terkadang, sistem penilaian pada setiap turnamen atau pertandingan berbeda. Pada pertandingan tingkat SMU dan profesional biasanya hanya dilangsungkan hingga 3 set, dengan total poin hingga 30 poin Peraturan penggunaan 25 poin baru mulai diberlakukan pada tahun 1999. Perubahan peraturan tersebut dilakukan oleh FIVB pada tahun 1999, dan mulai ditetapkan secara resmi pada tahun 2000.

Bab III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari beberapa uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan di atas maka dapatlah penulis mengambil kesimpulan bahwa dengan mata pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan ini, peserta didik mampu mempraktikkan teknik-teknik dasar dalam olahraga dengan baik serta nilai kerjasama, toleransi, percaya diri, kejujuran, keberanian, menghargai lawan, kerja keras, dan menerima kekalahan serta dapat mengaplikasikan cara hidup yang sehat dan bersih.
Peserta didik juga mengetahui tentang sejarah dan perkembangan dalam permainan bola voli dan mengetahui aturan-aturan yang berlaku.
B. SARAN-SARAN
Penulis sangat mengharap atas segala saran – saran dan kritikan bagi para pembaca yang penulis hormati guna untuk membangun pada masa yang akan datang untuk menjadi yang lebih baik dalam membenarkan alur-alur yang semestinya kurang memuaskan bagi tugas yang penulis laksanakan.
 

FADILLAH DARI SISTEM PENDIDIKAN AUSTRALIA UNTUK INDONESIA


A. PENDAHULUAN
Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia tahun 1945 dinyatakan bahwa salah satu tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah mencerdaskan kehidupan bangsa,  pemerintah juga harus mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan  kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang. Sistem pendidikan nasional tersebut harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevasi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global. Untuk itu, perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah,  dan berkesinambungan. 
      Pendidikan adalah kunci keberhasilan sebuah negara, bahkan kemajuan sebuah negara salah satunya tergantung dengan  bagaimana pemerintahan sebuah negara memuliakan pendidikan dan pemerataannya, karena pendidikan merupakan hak asasi setiap warga negara. Setiap warga negara Indonesia berhak mendapatkan pendidikan yang bermutu sesuai dengan minat dan bakat tanpa memandang gender, status sosial, status ekonomi, suku, etnis dan agama.  Untuk memenuhi tujuan-tujuan pendidikan diatas, dan sebagai tolak ukur mutu dan keberhasilan di negara kita, kita dapat melakukan perbandingan sistem pendidikan negara lain, dalam hal ini salah satu negara yang dapat kita perbandingkan sistem pendidikannya dengan negara Indonesia adalah negara Australia. Kita dapat megetahui informasi tentang sistem pendidikan negara Australia dengan berbagai cara, dan salah satunya melalui   artikel yang sangat sederhana ini, dalam artikel ini dipaparkan sedikit tentang sistem pendidikan Australia dan dapat kita pahami sebagai bahan untuk sedikit memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia.          


B. PEMBAHASAN            
1. SEJARAH AUSTRALIA                    
1.1  Australia Sebelum Abad ke 20        
       Australia memulai peradapannya sejak zaman es terakhir, berpenduduk asli Aborigin, sejak bangsa Eropa mulai menjelajahi Australia sejak abad 16, kemudian para navigator Portugis, diikuti penjelajah Belanda dan pengusaha dan bajak laut William Dampier, James Cook  di tahun 1770, lalu mereka mengklaim benua ini untuk Inggris dan dinamai New South Wales. Di tahun 1779, Inggris memindahkan para nara pidana ke New South Wales, sejak itulah banyak penduduk Aborigin tersinggir dari tanah airnya sendiri.apalagi ketika penemuan tambang emas di tahun 1850, yang mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengubah struktur sosial di koloni, lebih dari 300.000 orang Aborigin tersingkir jauh kepedalaman, yang sering disebut “the bush”
1.2  Australia Abad ke Dua Puluh        
       Setelah Perang Dunia II, datanglah arus imigrasi dari eropa, yang memberikan sumbangsih menhidupkan budaya dan memperluas wawasan  pandang Australia, banyaknya permintaan yang tinggi terhadap bahan baku mentah, dan wajib militer terhadap para pemuda Australia di perang Korea dan Vietnam, oleh kerusuhan akibat wajib militer inilah pemerintahan Gough Whitlam  menarik pasukan dari Vietnam dan menghapuskan biaya pendidikan, dan kesehatan serta membebaskan biaya tanah bagi masyarakat Aborigin. 

1.3  Australia masa kini            
       Saat ini Australia makin maju dan menjadi sebuah negara industri yang demokratis,  Australia adalah negara persemakmuran (Commonwealth) dengan luas wilayah 7.792.000  dan  ibu kota negara Canberra jauh lebih luas dibanding daratan Indonesia yang hanya  1.906.240, Australia senantiasa mendapatkan manfaat dari dimensi multibudaya sebagai salah satu negara yang paling beragam di dunia dengan memiliki kekayaan, gagasan, pikiran, citrarasa serta gaya hidup, banyak orang Australia yang lahir di negara asing seperti Italia, Yunani, Selaindia Baru,  Inggris, China, Vietnam, Afrika dan Indonesia.

1.4   Tujuan pendidikan            
        Tujuan umum berbagi sektor pendidikan Australia digariskan dalam undang-undang yang membentuk  departemen pendidikan negara bagian, universitas, dan lembaga-lembaga pendidikan lainnya. Tujuan umum ini biasanya dilengkapi dengan tujuan-tujuan yang lebih oleh badan-badan yang relevan. Tujuan pendidikan ini  mengisyaratkan perlunya pengembangan antara pelayanan kebutuhan individu dan kebutuhan masyarakat
melalui sistem pendidikan.  Pada level sekolah, tekanan adalah pada pengembangan potensi murid sebaik mungkin. Pada tingkat pendidikan tinggi, tekanan yang lebih besar diarahkan pada pencapaian kebutuhan pendidikan untuk kepentingan ekonomi serta masyarakat secara umum. Untuk  mencapai tujuan umum ini, berbagai sektor pendidikan tinggi harus mempunyai fokus program yang berbeda-beda. Misalnya, universitas lebih  mengutamakan pengembangan ilmu pengetahuan, sedangkan sektor pendidikan teknik dan pendidikan lanjutan lainnya lebih memusatkan perhatian pada pendidikan kejuruan. Pada dasarnya, pemerintah federal Australia tidak campur tangan langsung tentang tujuan pendidikan kecuali hanyamelalui tujuan umum yang dinyatakan dalam undang-undang,tetapi pemerintah federal menyediakan hampir seluruh dana pendidikan, dan memberikan arah pendidikan.


2. Sistem Pendidikan Belanda          
2.1  Struktur  pendidikan           
       Pada dasarnya sistem pendidikan di Australia dapat igolongkan menjadi empat tingkatan, yaitu:
1.  Sekolah Dasar (Primary School)    
2.  Sekolah menengah (Secondary or High School)  
3.  Pendidikan Kejuruan dan Pelatihan  (Vocational Education and Training)    
4.  Pendidikan Tinggi (Universitas)

       Pendidikan Dasar adalah wajib untuk anak berusia enam sampai 12 tahun atau 13 tahun, di Australia untuk sekolah  ada istilah Coeducational dan noncoeducational  yaitu  penggabungan siswa pria dan wanita yang banyak dilakukan disekolah-sekolah negeri dan pemisahan jenis kelamin (single-sex) yang banyak ditemui di sekolah-sekolah swasta. Pendidikan menengah dapat ditempuh oleh seorang siswa selama lima atau enam tahun, tergantung berapa h disebut program wajib belajar 9 tahun, setelah hingga menamatkan sekolah menegah, banyak para pelajar terutama pelajar pria mengikuti sekolah kejuruan dengan bentuk pemagangan  (appreniticeship), disinilah juga letak perbedaan dengan sistem pendidikan di Indonesia, di Australia setiap pelajar diberi  kebebasan untuk memilih keahlian yang mereka sukai, untuk diindonesia ini adalah pendidikan tingkat SMA atau SMK/STM akan tetapi di Australia pendidikan pemagangan ini ditempuh selama empat tahun dan paruh waktu (part tim)  dan bedanya lagi di indonesia, di  Australia saat bersamaan para pelajar dapat juga belajar di perguruan tinggi atau dikenal dengan TAFE (Technical and Further Education) dan juga CAE (Colleges of Advanced Education).

2.2  Ujian dan Tes Penyaringan         
  Sama hanya dengan Indonesia, tes  penyaringan juga dilakukan untuk memasuki sekolah-sekolah berpretise atau berkualitas tetapi di Australia di fokuskan hanya untuk memasuki sekolah menengah dan perguruan tinggi, tidak seperti di Indonesia mulai dari sekolah dasar telah mulai di tes. Tes penyaringan sangat di pokokkan untuk mahasiswa yang penerima beasiswa terutama dari negara lain. Ujian di Australia untuk zaman sekarang telah di fokuskan ujian sekolah sendiri dengan diiringi pemberian sertifikat, ujian sekolah umumnya dapat dilakukan berdasarkan usia mulai dari usia sepuluh atau dua belas tahun.

2.3  Manajemen Pendidikan          
       a. Otorita               
  Berdasarkan Konstitusi Australia, pendidikan adalah tanggung jawab negara bagian , pada setian negara bagian memiliki seorang Menteri Pendidikan dengan sebuah departemen pendidikan, akan tetapi kinerja para menteri pendidikan negara bagian tetap diawasi oleh Menteri Pendidikan di pusat. Pada beberapa negara bagian, departemen pendidikan memiliki tanggung jawab utama penyelenggaraan pendidikan dan sebagai koordinator pendidikan dasar, mengangkat guru dan karyawan hingga menyelenggarakan gedung, dan mungkin  ini tidak jauh beda dengan Indonesia yang tiap provinsi telah memiliki otonomi sendiri dari Kementerian Pendidikan Nasional Pemuda dan Olahraga Pusat.   

      b. Tenaga Pendidik              
  Hampir semua guru prasekolah dan sekolah dasar serta sekolah menengah dididik pada  CAE, untuk di Indonesia dapat disebut PGSD, dan sebagian di universitas dan pendidikan guru yang dikelola badan-badan keagamaan, Lama pendidikan guru berkisar empat tahun dan semua sistem pendidikan guru memberikan kesempatan kepada guru untuk mendapatkan pendidikan dalam jabatan (inservice education) termasuk pendidkan kualifikasi keprofesionalan dengan menyelesaikan beberapa mata kuliah yang telah disetujui.

        c. Pendanaan                
  Fungsi pemerintah dalam pengadaan pendidikan tercermin pada sumber dana dan sistem pendanaan dari pemerintah pusat (commonwealth) untuk negara-negara bagian sebesar 7.700 Dolar Australia, bantuan dari pemerintah pusat ini di utamakan untuk pembiayaan universitas dan institusi  CAE,  sedangakan negara bagian juga memiliki tanggung jawab untuk pembiayaan pendidikan prasekolah, sekolah dasar, menengah negeri dan TAPE.   Di Australia biaya pendidkan para pelajar dan mahasiswa ditanggung penuh oleh pemerintah, termasuk uang saku, hingga para mahasiswanya dapat menabung dari uang bantuan dari negara, para pelajar dan mahasiswa diberi wewenang untuk membayarkan sendiri uang sekolah dari uang yang diberikan negara, bagi pelajar dan mahasiswa yang masih tinggal dengan orang tua dan pendanaannya dibantu oleh orang tua tetap diberi oleh orang tua.


2.4. Kurikulum dan Metodelogi Pendidikan      
  Pusat pengembangan kurikulum (Curriculum Development Centre) dibentuk oleh pemerintah  Commonwealth  untuk membantu mengkoordinasi dan menyiapkan kurikulum, terutama untuk kelas akhir sekolah kejuruan, sebagai panduan ujian eksternal dan bagi negara-negara bagian dapat mengembangkannya sesuai dengan kebutuhan negara bagian tersebut.  Buku pelajaran dan ujian disiapkan oleh berbagai badan termasuk seksi kurikulum departemen pendidikan, Dewan Pendidikan Australia (The Australian Council For Educational Research/ACER), pusat pengembangan kurikulum (Curriculum Development Centre/CDC), penerbit-penerbit buku komersil, dan guru-guru bidang studi. Metodelogi pengajaran pada prinsipnya terletak pada masing-masing guru atau sekolah, tetapi di Australia pada umumnya satu guru mengajar satu mata pelajaran dan untuk kelas yang beda umur diajar oleh lebih dari satu guru atau teamteaching.

2.5. Penelitian pendidikan           
  Penelitian pendidikan di Australia berkembang saat pesat, yang dilakukan oleh staf akademik, guru, mahasiswa, Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan (Educational Research and  Devepolment Committee/ERDC),bengkoordinasikan  penelitian dengan pengidentifikasian di bidang priorotas yang akan didukung pendanaannya oleh pemerintah, misalnya induksi  bagi guru, multikulturalisme, pendidikan bagi siswa cacat fisik, penilaian dan ujian berbasis sekolah, kelas, penelitian pengembangan mutu guru.

C. KESIMPULAN
  Dari uraian diatas, dapat di ambil beberapa perbedaan antara sistem pendidikan Indonesia dan sistem pendidikan Australia.  
1.  Pembagian tingkat usia  dalam menempuh sekolah dasar dan menengah, di Indonesia sekolah dasar ditempuh enam tahun dan sekolah tingkat lanjutaan 3 tahun, akan tetapi di Australia sekolah dasar ditempuh selama anatara enam hingga sembilan tahun, setelah itu pelajar memasuki sekolah kejuruan Di Australia adanya kebebasan para siswa untuk memilih satu jurusan keahlian yang mereka minati untuk di pelajari  selama empat tahun di kejuruan dengan pemagangan dan dapat sambil kuliah diperguruan tinggi dan bahkan dapat sambil bekerja.
3.  Dana Pendidikan yang ditanggung oleh pemerintah hingga uang saku.       
4.  Apresiasi untuk guru di bidang pendidikan sangat besar.  
5.  Adanya pendidikan keprofesionalan guru saat para calon guru bersekolah dan ditandai dengan pemberian sertifikat.
6.  Penentu kelulusan oleh sekolah, hanya sekolah kejuruan saja yang ada ujian eksternal. (120183)

TATA SURYA

A. Proses Perkembangan Ilmiah dan Terjadinya Alam Semesta
a. Konsepsi Tentang Alam Semesta
Bagaimana konsepsi para ilmuwan tentang peciptaan jagad raya dan pemikiran apa yang melandasinya ? konsepsi itu berubah-ubah sepanjang sejarah, bergantung pada tingkat kecanggihan alat-alat observasinya, dan bergantung pada tingkat kemajuan fisika itu sendiri. Konsepsi yang mereka kemukakan bahwa jagad raya ini tidak terbatas dan besarnya tidak terhingga, konsepsi ini berasal dari Newton. Konsepsi mereka yang lain adalah bahwa alam ini tidak berubah keadaannya sejak waktu tak terhingga lamanya Sampai masa yang akan datang.
b.Teori Terbentuknya Alam Semesta
Alam semesta yang kita ketahui sekarang ini awal mulanya berasal dari gas yang berserakan secara teratur diangkasa kemudian menjadi kabut (menjadi kumpulan kosmos-kosmos ).Dalam pengertian alam semesta mengcakup tentang Mikro kosmos dan makrokosmos.
Mikro kosmos yaitu benda-benda yang berukuran kecil seperti, atom, sel, elektron dan benda-benda kecil lainnya. Adapun makro kosmos yaitu benda-benda yang berukuran besar, seperti bintang, planet, dan matahari.
Teori yang dihasilkan oleh para ilmuwan dan pakar, tentang bagaimana terbentuknya alam semesta ada dua, yaitu :
1. Teori Keadaan Tetap.
Yaitu teori yang menyatakan bahwa alam ini ada tanpa awal dan ada selama-lamanya.
2. Teori Dentuman Besar. ( Big Bom = Ledakan Besar )
Yaitu teori yang menyatakan bahwa alam ini ada dari suatu ketiadaan.
Dan akan berakhir dengan ketiadaan pula. Dan teori menyatakan bahwasanya alam pada awalnya semua objek dialam semesta adalah satu dan kemudian terpisah karena suatu ledakan yang sangat dahsyat.
Sebagaimana tercantum dalam Al-Qur’an bahwasanya langit dan bumi keduanya dahulu adalah suatu yang padu dan kemudian dipisahkan :
أولم يرالذين كفروا أن السمات واللأرض كانتا رتقا ففتقنا هما وجعانا من الماء كل شيء حى أفلا يؤمنون
Artinya: “Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian kami pisahkan antara keduanya, dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup, maka mengapa mereka juga tidak beriman ?” (QS.Al Anbiya : 30 )
Proses penciptaan langit dan bumi menurut Al-Quran tidak semata dapat disusun dari ayat-ayat yang menyatakan penciptaan langit dan bumi, tetapi juga dapat dilihat dari kisah-kisah cerita kemusnahannya nanti, misalnya surat Al-Anbiya’ ayat 104 dan surat yassin ayat 29.
B. Teori Terbentuknya Galaksi dan Tata Surya
1.Teori Nebulata .
Yaitu teori yang menyatakan bahwasanya tatasurya terbentuk dari awan panas atau kabut gas yang panas. Teori ini dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755) dan Pierre Simon (1796).
Menurut Kant kabut tersebut berputar lambat dn memadat karena adanya gaya tarik-menarik dan tolak-menolak, dari bagian-bagiannya terbentuklah pada pusatnya sebuah inti besar matahari dan sekelilingnya inti-inti kecil dari planet-planet.
Adapun menurut Laplace, susunan matahari berasal dari kabut pijar dan merupakan bagian besar yang berputar makin cepat, dan karena proses pendinginan, mak kabut bagian luar terpisah membentuk petang gelap kabut yang akhirnya membentuk planet-planet dengan benda-benda yang mengelilinginya berupa satelit.
2.Hipotesis Planettesimal.
Teori ini sama dengan hipotesis nebular, hanya saja pembentukan planet-planet tidak harus dari satu sumber, tapi dari sumber lain ( bintang ) lain yang kebetulan lewat dekat tatasurya, yang mana tatasurya kita merupakan bagian didalamnya.
3.Teori Tidal
Menurut teori ini planet merupakan percikan matahari dan percikan ini disebut tidal. Karena pada masa lalu matahari mempunyai pasangan sebuah bintang yang kemudian meledak dan sejumlah partikelnya terlempar keluar angkasa, dari ledakan tersebut awan gas tertinggal oleh gaya tarik-menarik matahari, awan gas itu ditarik mendekati kepadanya dan kemudian berubah menjadi planet-planet.
C. Hipotesis Kejadian Bumi
1. Hipotesis Kabut dari Kant dan Laplace
Dalam hipotesisnya Imanuel Kant mengatakan bahwa asal segalanya adalah gas yang bermacam-macam. Yang tarik-menarik membentuk kabut besar dan masing-masing berbenturan lalu menimbulkan panas dan berpijar lalu menghasilkan matahari dan dari matahari timbul en-pragmen yang mendingin lalu menjadi planet-planet.
2. Hipotesis Pasang Surut
Hipotesis ini dikemukakan oleh jeans dan Jeyfreys 1930. mereka berpendapat bahwa adanya bintang besar yang mendekat kira-kira seperti bulan dan bumi, yaitu bulan yang menyebabkab pasang surutnya lautan yang mana bulan tak cukup kuat untuk menarik air menjulur jauh, akan tetapi matahari yang didekati bintang itu menjauh,lidah api dari matahari asal itu putus dan pecah berkeping-keping seraya mengenbun dan membeku menjai planet-planet dan planetoida.
Hipotesis ini sesuai dengan hukum Newton, yang mana terjadinya tarik-menarik suatu bintang besar yang sedang beredar kemudian terjadi peledakan yang melepaskan sebagian materialnya dan dari material inilah terbentuk Planet dan Planetoida.
D.Teori Terbentuknya Galaksi
Hipotesis Fowler ( 1957 )
Menurut Fowler, 12000 juta tahun yang lalu galaksi kita tidaklah sepeti sekarang ini, bentuknya berupa kabut gas hidrogen yang sangat besar yang bentuknya berada diluar angkasa. Ia bergerak perlahan mengadakan rotasi sehingga keseluruhannya berbentuk bulat. Karena gaya beratnya ia mengadakan kontraksi. Pada bagian yang berkisar lambat dan mempunyai berat jenis yang besar terbentuklah bintang-bintang itupun semakin turun temperaturnya setelah berpuluh-puluh ribu tahun. Ia mempunyai bentuk yang dikatakan tetap, seperti halnya matahari, hipotesis itu diyakinkan oleh suatu observasi yang ditujukan pada pusat galaksi, tempat dilahirkannya bintang baru, baik secara perlahan-lahan maupn secara eksplosif
Penciptaan Alam Semesta
- Dari sudut Islam
teori-teori yang telah dikemukakan oleh para ilmuwan dan pakar diatas sama sekali tidak bertentangan antara satu dengan yang lainnya walaupun kita lihat bahwa terjadi perbedaan yang mencolok pada hipotesis mereka, dan Al-Qur’an pun mendukng hipotesis mereka sbgaimana alaah berfirman :
سنريهم ءاياتنا فى الأفاق وفى أنفسهم حِِِِِِِتى يتبين لهم أنه الحق أولم يكف بربك أنه على كل شيء شهيد . (الفصلت : 53)
“Kami akan perlihatkan kepada mereka tanda-tanda( kekuasaan) kami di segenap penjuru dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah pada diri mereka bahwa Al-Qur’an itu adalah benar, dan apakah tuhanmu tidak cukup ( bagi kamu ) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu. ( QS Al-Fhussilat 53 ).
Di dalam Al-Qur’an juga dijelaskan tentang penciptaan alam semesta yang tercantum dalam surat Al-Anbiya’ dan Al-Fhussilat ayat 11 yang berbunyi :
ثم استوى إلى السماء و هى دخان فقال لها وللأرض ائتنا طوعا أو كرها قالتا أتينا طائعين ( الفصلت :11)
Artinya:
Kemudian dia menuju dari penciptaan langit, dan langit masih merupakan asap, lalu dia berkata kepadanya dan kepada bumi : “Datanglah kamu keduanya menurut perintahku dengan suka hati atau terpaksa” Keduanya menjawab “Kami datang dengan suka hati”. ( Al-Fhussilat : 11 ).
Dari ayat-ayat Al-Qur’an diatas disimpulkan bahwa alam semesta itu ada karena diciptakan oleh Allah, dan bukanlah suatu kebetulan seperti yang dikatakan oleh orang-orang materialisme.
- Dari Sudut Modern
Terdapat dua pendapat pada penciptaan alam semesta dari sudut ilmu pengetahuan modern. Pertama : bahwasanya alam semesta tidak diciptakan, artinya alam semesta ini terjadi karena suatu yang kebetulan yairu merupakan sekumpulan zat yang konstant, stabil dan tidak berubah. Kedua : Bahwasanya alam semesta ini di ciptakan . setelah dilakukan observasi dan pengambilan experiment-experiment dan juga melalui perhitungan fisika, terbukti bahwa alam semesta memiliki suatu awal dari ledakan dahsyat (Big Bang) dan semua itu tidak lain hanyalah karena adanya Allah SWT.
Menurut Fowlet, kira-kira 12.000 juta tahun yang lalu galaksi tidaklah seperti sekarang ini. Pada saat itu galaksi masih merupakan kabut gas hydrogen yang sangat besar yang berada di ruang angkasa. Kabut gas hydrogen tersebut bergerak perlahan-lahan, berputar pada porosnya, sehingga berbentuk bulat.
Berdasarkan pengamatan, dapat dibedakan tiga macam galaksi :
- galaksi berbentuk spiral (spiral galaxis) jumlah 80%.
- galaksi berbentuk ellips (elliptical galaxis) jumlah 17%
- galaksi berbentuk tak beraturan (irregular galaxis) jumlah 3%
1.Galaksi Spiral (Spiral Galaxis)
Galaksi ini merupakan galaksi yang berstruktur paling sempurna, yang terdiri dari tiga bagian :
a. pusat spiral galaksi yang terdiri dari gugusan bintang yang berbentuk bulat
b. lingkaran yang membungkus pusat spiral
c. piringan dengan lengan spiral
Macam-macam galaksi spiral :
a. Galaksi Bima Sakti
Galaksi ini pernah disebut Susunan Kapteyn. Kapteyn adalah seorang astronom yang mengemukakan bahwa matahari terdapat pada galaksi bima sakti ini.
b. Galaksi Andromeda
Dengan mata telanjang, galaksi ini tampak seperti lilin dengan panjang 30 (garis tengan bulan) dan lebar 15. dengan teleskop kecil sudah dapat dilihat intinya, di tengah-tengah kabut dan bila menggunakan teleskop 100 inci yang telah dilakukan di Observatory Mounts Wilson, ternyata galaksi Andromeda berbentuk spiral biasa.
c. Galaksi Dolar Perak (Silvery Coin)
Berupa galaksi spiral pipih, kira-kira sejauh 13 juta tahun cahaya.
d. Galaksi Roda Biru (Blue pin Wheel)
Galaksi yang bergangsing (berputar) di daerah Trianggulum, kira-kira sejauh 2 juta tahun cahaya.
e. Galaksi Pusaran Air
Sebagai galaksi spiral yang terlentang dan didampingi oleh pengiring, yakni sebuah galaksi tidak teratur.
f. Kabut Magellan (Magellanic Clouds)
Gugus bintang ini disebut kabut Magellan, karena ditemukan oleh Magellan pada tahun 1519, berupa galaksi-galaksi yang terletak di konstelasi Dorado dan Tucan.
2.Galaksi Ellips (Elliptical Galaxis)
Galaksi ini meliputi jumlah 17% dari semua galaksi yang sudah diketahui, galaksi ini berbentuk ellips, merupakan bangunan yang sederhana karena hanya terdiri atas :
  1.  
    1. pusat roda
    2. selubung yang membungkus pusat
3. Galaksi tidak beraturan (Irregular Galaxis)
Galaksi ini berjumlah kurang dari 3% dari semua galaksi yang sudah ditemukan. Galaksi ini terlihat sebagai gumpalan datar atau onggokan bintang yang semakin menebal, sebagian menipis dalam batas-batas yang tidak jelas.
Para ahli yang menekuni bidang kosmografi beserta teorinya
Immanuel kant tahun 1755
Matahari semula berbentuk kabut gas yang bersuhu amat tinggi dan berputar/berotasi dengan sangat lambat. Kabut gas ini makin lama mengalami penurunan suhu, sehingga makin berkerut menjadi lebih kecil dari keadaan semula dan gerak rotasinya makin cepat, dan akhirnya kabut gas tersebut menjadi bentuk cakram. Karena cepatnya gerak rotasi menyebabkan bagian-bagian tepi dari cakram tersebut lepas. Bagian kabut yang terlepas tetap berputar, dan lama-lama dingin dan mengeras dan beredar mengelilingi pusat kabut.
Claudius Ptolemeus
Planet-plenet beredar sepanjang lingkaran kecil yang disebut gerak epi-cycle yang pusatnya mengitari matahari. Lingkaran besar dengan bumi sebagai pusatnya. Dengan demikian dapatlah diterangkan mengapa jalan planet berbelok-belok. Paham ini disebul Geosentris
Menurut Aristoteles
Seorang filsafat yang hidup sekitar 300 SM yang menerangkan bahwa peredaran Bulan, Venus, Mars dan planet-planet lain. Aristoteles berpendapat bahwa Matahari, planet dan bintang-bintang semua beredar mengelilingi Bumi
Nicolus Copernicus
Paham ini menempatkan matahari di pusat sistem yang berturut-turut dikelilingi oleh Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, dan Saturnus. Bulan mengelilingi bumi dalam waktu 27.5 hari. Paham ini disebut paham Heliosentris yang diperkuat dengan ditemukannya parallax bintang dan aberasi.
Menurut Galileo Galilei
Hidup pada zaman setelah ditemukan Teleskop, tanggal 7 Januari 1610 dengan menggunakan teleskop menemukan Jupiter. Bukan hanya sebuah titik cahaya kecil, melainkan berupa sebuah bola besar dengan empat buah pengiringnya, dia juga membenarkan teori Copernicus.
Teori Pasang Surut oleh James Jeans dan Jeffrys
Teori ini mangemukakan bahwa dahulu kala ada bintang besar yang mendekat matahari. Karena gaya tarik bintang itu, maka terjadilah efek pasang surut pada permukaan matahari. Sebagian dari massa matahari tertarik membentuk tonjolan ke arah bintang. Kemudian dengan menjauhnya bintang tersebut, tonjolan itu tertarik dan membentuk cerutu dan akhirnya lepas dari matahari. Lalu massa tersebut pecah dan saling meggumpal dengan ukuran yang berbeda-beda, berputar dan mendingin menjadi planet-plenet beserta satelitnya.
Teori Bintang Kembar
Bahwa dahulu, matahari merupakan bintang kembar. Kemudian salah satu tersebut meledak. Pecahan-pecahannya berputar mengelilingi bintang yang tidak meledak. Bintang yang tidak meledak menjadi matahari sedang pecahannya mendingin menjadi planet serta satelit.
Teori Kabut Kant-Leplace
Tata surya dahulu berasal dari kabut spiral yang berputar cepat. Karena putarannya, sebagian dari massa kabut terlepas membentuk berapa gelang yang berpusat pada inti kabut. Lama-kelamaan membentuk gumpalan. Lalu gumpalan tersebut, mendingin dan mengeras menjadi planet baru beserta satelitnya. Sedangkan Kant mengemukakan terjadinya kabut pilin. Ia mengemukakan bahwa di angkasa raya berisi berbagai macam gas. Gumpalan gas-gas yang besar menarik yang lebih kecil sehingga kabut tersebut menjadi lebih besar. Akibatnya terjadilah tabrakan antar gumpalan gas yang menyebabkan kabut panas dan berputar sebagai kabut pilin.
Teori Proto Planet oleh C.F Von Wiszacker dan Gerald P. Kuiper
Teori ini mengemukakan bahwa sekitar matahari terdapat gas hidrogen dan helium. Gas tersebut ada yang menghilang tetapi ada juga yang mendingin membentuk gumpalan-gumpalan dan secara perlahan-lahan membentuk gumpalan padat. Gumpalan itulah yang disebut proto planet.
Al Battani Ahli Astronomi Mendunia
Buah pikirnya dalam bidang astronomi yang mendapatkan pengakuan dunia adalah lamanya bumi mengelilingi bumi. Berdasarkan perhitungannya, ia menyatakan bahwa bumi mengelilingi pusat tata surya tersebut dalam waktu 365 hari, 5 jam, 46 menit, dan 24 detik. Perhitungannya mendekati dengan perhitungan terakhir yang dianggap lebih akurat. Itulah hasil jerih payahnya selama 42 tahun melakukan penelitian yang diawali pada musa mudanya di Raqqa, Suriah. Ia menemukan bahwa garis bujur terjauh matahari mengalami peningkatan sebesar 16,47 derajat sejak perhitungan yang dilakukan oleh Ptolemy.
Ini membuahkan penemuan yang penting mengenai gerak lengkung matahari. Al Battani juga menentukan secara akurat kemiringin ekliptik, panjangnya musim, dan orbit matahari. Ia pun bahkan berhasil menemukan orbit bulan dan planet dan menetapkan teori baru untuk menentukan sebuah kondisi kemungkinan terlihatnya bulan baru. Ini terkait dengan pergantian dari sebuah bulan ke bulan lainnya.
Ibnu Yunus Ahli Astronom Legendaris dari Mesir
Ibnu Yunus sangat terkenal dengan adikaryanya bertajuk al-Zij al-Hakimi al-Kabir. Kitab yang ditulisnya itu mengupas tabel astronomi – sebuah hasil penelitian yang sangat akurat. NM Swerdlow dalam karyanya berjudul Montucla’s Legacy: The History of the Exact Sciences mengungkapkan, al-Zij al-Hakimi al-Kabir merupakan salah satu karya astronomi yang sangat mashur. Tabel yang disusunnya itu digunakan untuk beragam keperluan astronomi. Salah satunya untuk kepentingan penanggalan yang digunakan masyarakat Muslim di beberapa wilayah, seperti Suriah. Selain itu, tabel itu juga mengupas tentang teori jam matahari serta mampu menentukan garis bujur dan lintang matahari, bulan dan planet. Tabel Ibnu Yunus pun digunakan untuk menentukan arah kiblat.
Al sufi ( 903-983 M)
Orang Barat menyebutnya Azophi. Nama lengkapnya adalah Abdur Rahman as-Sufi. Al-Sufi merupakan sarjana Islam yang mengembangkan astronomi terapan. Ia berkontribusi besar dalam menetapkan arah laluan bagi matahari, bulan, dan planet dan juga pergerakan matahari. Dalam Kitab Al-Kawakib as-Sabitah Al-Musawwar, Azhopi menetapkan ciri-ciri bintang, memperbincangkan kedudukan bintang, jarak, dan warnanya. Ia juga ada menulis mengenai astrolabe (perkakas kuno yang biasa digunakan untuk mengukur kedudukan benda langit pada bola langit) dan seribu satu cara penggunaannya.
Penjelasan
A. Meteor
Meteor adalah benda langit yang masuk ke dalam wilayah atmosfer bumi yang mengakibatkan terjadinya gesekan permukaan metor dengan udara dalam kecepatan tinggi. Akibat adanya gesekan yang yang cepat tersebut menimbulkan pijaran api dan cahaya yang dari kejauhan kita melihatnya seperti bintang jatuh.
B. Meteorit
Meteorit adalah benda-benda di luar angkasa dengan kecepatan yang cepat. Jumlah meteorit di angkasa raya tidak terhitung karena sangat banyak dengan berbagai bentuk, jenis, bahan kandungan, warna, sifat dan sebagainya.
C. Komet
Komet adalah benda langit yang mengelilingi matahari. Komet memiliki orbit garis edar sendiri yang bentuknya sangat lonjong. Komet biasa disebut sebagai bintang berekor karena sifatnya yang bercahaya terang dan memiliki ekor gas debu yang sangat panjang.
D. Planet
Planet adalah benda langit yang mengelilingi bintang sebagai pusat tata surya. Planet tidak dapat menghasilkan cahaya sendiri namun dapat memantulkan cahaya. Planet yang dekat dengan bumi dapat kita lihat setiap hari dengan mata telanjang seperti planet venus yang disebut orang sebagai bintang fajar.
E. Asteroid
Asteroid, pernah disebut sebagai planet minor atau planetoid, adalah benda berukuran lebih kecil daripada Planet, tetapi lebih besar daripada meteoride , umumnya terdapat di bagian dalam Tata Surya (lebih dalam dari orbit planetNeptunus. Asteroid berbeda dengan Komet dari penampakan visualnya.  Komet menampakkan koma (“ekor”) sementara asteroid tidak.
4.Tata koordinat
1.Tata Koordinat Horison
Tata koordinat ini adalah tata koordinat yang paling sederhana dan paling mudah dipahami. Tetapi tata koordinat ini sangat terbatas, yaitu hanya dapat menyatakan posisi benda langit pada satu saat tertentu, untuk saat yang berbeda tata koordinat ini tidak dapat memberikan hubungan yang mudah dengan posisi benda langit sebelumnya. Karena itu menyatakan saat benda langit pada posisi itu sangat diperlukan dan tata koordinat lain diperlukan agar dapat memberikan hubungan dengan posisi sebelum dan sesudahnya.
Bola langit dapat dibagi menjadi dua bagian sama besar oleh satu bidang yang melalui pusat bola itu, menjadi bagian atas dan bagian bawah. Bidang itu adalah bidang horisontal yang membentuk lingkaran HORISON pada permukaan bola, dan bagian atas adalah letak benda-benda langit yang tampak, dan bagian bawahnya adalah letak dari benda-benda langit yang tidak terlihat saat itu.
Penjelasan gambar
UTSB : Bidang horison
UZS : Meridian langit
BZT : Ekuator langit
Disetiap tempat di permukaan Bumi mempunyai lingkaran meridian yang berbeda-beda tergantung bujur tempat itu (yang berbujur sama mempunyai lingkaran meridian yang sama)
Pada dasarnya garis Utara-Selatan adalah perpanjangan sumbu Bumi yang melalui kutub Utara dan kutub Selatan. Titik Utara di Kutub Utara sering disebut Titik Utara Sejati (True North), dan sebaliknya Titik Selatan Sejati (True South), yang mana letaknya berbeda dengan Kutub Utara Magnetik dan Kutub Selatan Magnetik. Apabila dilihat dari zenith maka dengan putaran searah jarum jam akan mendapatkan arah Utara, Timur, Selatan dan Barat dengan besar perbedaan sudutnya sebesar 90o.
Dengan mengenal istilah tersebut akan memudahkan kita dalam memahami tata koordinat horison dengan ordinatnya yaitu, Azimuth dan Tinggi (A,h).
Tinggi benda langit dapat digambarkan pada bola langit dengan membuat lingkaran besar yang melalui zenith, benda langit itu dan tegak lurus pada horison (lingkaran vertikal), diukur dari horison dengan nilainya 0o-90o.
Untuk menyatakan Azimuth terdapat 2 versi:
  • Versi pertama menggunakan titik Selatan sebagai acuan.
  • Versi kedua yang dianut secara internasional, diantaranya dipakai pada astronomi dan navigasi menggunakan titik Utara sebagai acuan, berupa busur UTSB.
Kedua versi tersebut menggunakan arah yang sama, yaitu jika dilihat dari zenith arahnya searah perputaran jarum jam yang nilainya 0o-360o.
Keuntungan dalam penggunaan sistem koordinat horison yaitu pada penggunaannya yang praktis, Sistem koordinat yang sederhana dan secara langsung dapat dibayangkan letak objek pada bola langit. Namun tedapat juga beberapa kelemahan pada Sistem koordinat ini, yaitu pada tempat yang berbeda maka horisonnya pun berbeda serta terpengaruh oleh waktu dan gerak harian benda langit.
2.Tata Koordinat Ekuator
Tata koordinat ini merupakan salah satu tata koordinat yang sering digunakan dalam astronomi. Sistem koordinat ini dapat menyatakan letak benda langit dalam skala waktu relatif panjang. Sekalipun perubahan unsur-unsur koordinatnya relatif kecil terhadap waktu.
Dalam setiap pembahasan sistem koordinat benda langit, setiap benda langit selalu dipandang terproyeksi pada suatu bidang bola khayal yang digambarkan sebagai bola langit. Bola yang memuat bidang khayal tersebut disebut bola langit. Ukuran bola Bumi diabaikan terhadap bola langit sehingga setiap pengamat di muka Bumi dianggap berada di pusat bola langit.
Seperti halnya pada pembahasan mengenai bola pada umumnya, setiap lingkaran pada bola langit yang berpusat di pusat bola dan membagi bola menjadi dua bagian yang sama besar disebut lingkaran besar, sedangkan lingkaran lainnya disebut lingkaran kecil.
Di bawah ini diberikan deskripsi istilah-istilah yang dipakai pada bola langit:
Titik kardinal: empat titik utama arah kompas pada lingkaran horison, yaitu Utara, Timur, Selatan dan Barat.
Lingkaran kutub, lingkaran jam atau bujur langit: lingkaran besar melalui kutub-kutub langit.
Lingkaran ekliptika: lingkaran tempat kedudukan gerak semu tahunan Matahari. Perpotongan bidang orbit Bumi (ekliptika) dengan bola langit.
Kutub-kutub langit: titik-titik pada bola langit tempat bola langit berotasi. Perpotongan bola langit dengan sumbu Bumi. Kutub langit di belahan langit Selatan disebut Kutub Langit Selatan (KLS) dan di belahan langit Utara disebut Kutub Langit Utara (KLU).
Pada sistem koordinat ekuator, koordinat yang digunakan adalah koordinat Aksensiorekta (α) dan Deklinasi (d). Aksensiorekta adalah panjang busur yang dihitung dari titik Aries atau disebut juga dengan titik gamma (g) pada lingkaran ekuator langit sampai ke titik kaki dengan arah penelusuran ke arah timur, dengan rentang antara 0 s.d. 24 jam atau 00 s.d. 3600. Sedangkan deklinasi adalah panjang busur dari titik kaki pada lingkaran ekuator langit ke arah kutub langit sampai ke letak benda pada bola langit. Deklinasi bernilai positif jika ke arah KLU dan bernilai negatif jika ke arah KLS, dengan rentang antara 00 s.d. 900atau 00 s.d. -900.
Dalam penggunaan sistem koordinat ekuator, terdapat hubungan antara waktu matahari dengan waktu bintang (waktu sideris). Dimana Waktu Menengah Matahari (WMM) = sudut jam Matahari + 12 jam. Hubungan ini tentunya berkaitan juga dengan tanggal-tanggal istimewa titik Aries terhadap Matahari. Tanggal-tanggal istimewa tersebut adalah :
  1. Sekitar tanggal 21 Maret (TMS), Matahari berimpit dengan Titik Aries. Jam 0 WMM = jam 12 waktu bintang.
  2. Sekitar tanggal 22 Juni (TMP), saat Matahari di kulminasi bawah, titik Aries berhimpit dengan titik Timur. Jam 0 WMM = jam 18 waktu bintang.
  3. Sekitar tanggal 23 September (TMG), saat Matahari di kulminasi bawah, titik Aries berada di titik kulminasi atas. Jam 0 WMM = jam 0 waktu bintang.
  4. Sekitar tanggal 22 Desember (TMD), saat Matahari di kulminasi bawah, titik Aries berhimpit dengan titik Barat. Jam 0 WMM = jam 06 waktu bintang.
3.Tata koordinat ekliptika
Jalur yang dilalui oleh suatu benda dalam mengelilingi suatu titik pusat sistem kordinat tertentu. Ekliptika pada benda langit merupakan suatu bidang edar berupa garis khayal yang menjadi jalur lintasan benda-benda langit dalam mengelilingi suatu titik pusat sistem tata surya.
Seandainya bumi dijadikan sebagai titik pusat sistem koordinat, maka ekliptika merupakan bidang edar yang dilalui oleh benda-benda langit seperti planet dan matahari untuk mengelilingi bumi. Dan bila matahari dijadikan sebagai titik pusat sistem koordinat, maka ekliptika merupakan bidang yang terbentuk sebagai lintasan orbit bumi yang berbentuk wlips dengan matahari berada pada titik pusat elips tersebut.
5.alat-alat kosmografi,planetarium dan boscha
Teropong meridian: Dapat digunakan untuk mengukur tinggi kulminasi bintang dan dapat juga untuk menentukan berapa jam bintang mencapai kulminasi
Planetarium: yaitu sebuah bangunan sedemikian rupa yang digunakan untuk memperlihatkan gerakan-gerakan benda-benda langit
Kompas: yaitu bemda atau alat yang digunakan untuk menentukan arah mata angina
Theodolith: ialah alat yang digunakan untuk mengukur tinggi dan azimuth suatu bintang dilangit
Observatorium: yaitu merupakan tempat menyimpan teropong yang digunakan untuk mengamati benda langit
Sextant: yaitu alat yang digunakan untuk mengukur tinggi kulminasi benda-benda langit yang sangat penting untuk menentukan tempat atau posisi kapal disamudra yang luas atau pesawat terbang di udara.
Teropong equatorial: yaitu alat untuk mengukur deklinasi suatu bintang dan ascension recta bintang
6.penemuan muthahir dibidang kosmografi
Misteri Ledakan Bintang Abad ke-16 Terpecahkan
New york, kamis. Kilatan cahaya terang dilangit yang mengejutkan astronom Denmark, Tycho Brahe. Lebih dari 400 th lalu bukanlah sesuatu yang aneh. Setidaknya setelah tim ilmuan mengungkap rahasia dibalik terjadinya peristiwa yang jarang terlihat kasat mata tersebut.
Sejauh ini, para ilmuan yakin bahwa cahaya terang tersebut berasal dari ledakan bintang atau supernova. Namun, apa jenis supernova yang menyebabkannya masih menjadi teka-teki alam sampai kini.
Penelitian terakhir yang dimuat Jurnal Nature menyimpulkan bahwa cahaya terang tersebut dari ledakkan bintang kembar jenis kerdil putih, kesimpulan tersebut diperoleh setelah gabungan ilmuan dari Jerman, Jepang, dan Belanda yang mengamati pantulan cahaya yang dihasilkan setelah bertahun-tahun.
Cerita mengenai peristiwa yang disebut supernova Tycho milai menyebar pada 11 November 1572. saat itu Brahe terkejut saat melihat cahaya terang dilangit yang di duga sebagai bintang baru yang sangat terang di sekitar rasi bintang Cassiopeia, namun cahaya planet Venus tersebut ternyata hanya bertahan selama dua minggu dan hilang sepenuhnya setalah 16 bulan kemudian
Karena belum ada teleskop saat itu, Brahe mencatatnya secara detail. Tidak seperti bulan atau planet, posisi objek. Bercahaya tersebut tidak bergeser relative terhadap bintang lain. Hal tersebut menunjukkan bahwa cahaya berada jauh di belakang. Sesaat peristiwa tersebut menjadi pemandangan yang indah karena berada di tempat yang sama. Sejak peristiwa itu, Brahe berkomitmen untuk mempelajari bintang secara lebih intensif dan memulai tradisi astronomi modern

SahabatQ

Like Facebokk Friends

ProfilQ

VERDA CANTIKA.PSH

Masih Sekolah di SMPN 1 ploso Jombang dr keluarga 3 bersaudara :adik Rindu masih kelas 4 SDN Kedungrejo dn adik Livi masih kecil umur 2,5 th kami keluarga bahagia yg saling menyayangi dn mengasihi sekian Trimksh Lihat Lengkap ProfilQ